Mau Makan Brownies dan Pizza Kabuto, Kunjungi Food Festival Kendari
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Mendengar kata brownies dan pizza sudah tidak asing ditelinga kita, makanan ini, berbahan dasar tepung terigu yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Namun melalui tangan ibu-ibu tim penggerak PKK Kota Kendari bahan dasar makanan itu diganti dengan ubi kering atau biasa disebut Kabuto.
Panganan ini disajikan dalam Kendari Food Festival yang digelar untuk mempromosikan produk lokal khas daerah masing-masing.
Cara membuat brownies Kabuto ini, sama dengan membuat brownies umumnya, hanya yang membedakan adalah tepungnya.
Pemilik Kudapanku, Sitti Rahma menjelaskan, untuk membuat makanan ini sangatlah mudah. Hanya saja untuk menghasilkan tepung yang baik dari ubi ini, ia harus mengolah kabuto terlebih dahulu.
BACA JUGA:
> GK Ladies Sultra Target 80 Persen Suara Untuk Jokowi – Ma’ruf
> Dapat Bisikan Gaib, Seorang Pria Bacok Tetangganya Hingga Tewas
> Dewan Pendidikan Sultra Dukung Kenaikan Gaji Tenaga Honorer
> Pemprov Jateng Ingin Jalin Kerjasama Transmigrasi di Sultra
“Kita tau kan ubi harus dikeringkan dulu, dijemur dipanas terik matahari beberapa hari, hingga kondisinya betul-betul kering. Kemudian ubi yang kering itu kita tumbuk menggunakan penumbuk tradisional, tidak sampai disitu lalu ubi yang sudah ditumbuh hancur di ayak. Hal ini penting untuk menghasilkan tepung ubi yang berkualitas. Kan belum ada penggiling ubi kering khusus. Jadi solusinya ditumbuk,”ungkapnya.
Inilah proses yang dianggapnya sangat susah mengolah ubi hingga menjadi tepung.
Selain itu, jika persediaan ubi keringnya habis, terpaksa ia harus memesan terlebih dahulu, bahkan hingga keluar daerah jika stoknya terbatas.
“Ubi kabuto tergantung musim, jika musim hujan makanan khas daerah Muna ini tidak diproduksi kecuali musim panas. Untuk menghasilkan kabuto membutuhkan bantuan cahaya matahari,”katanya.
Terkait rasa, menurutnya tidak perlu diragukan, karena tidak jauh beda rasanya dengan brownies pada umumnya.
Setiap 1 Pcs Cookies ini, dibanderol Rp70 ribu, sementara pizzanya dijual dengan harga Rp20 ribu.
Sementara itu, Ketua Komunitas Keliner Kendari, Muhammad Yusri mengatakan, food festival kuliner ini merupkan salah satu upaya pelestarian dan promosi makanan-makanan daerah. Pada ajang tersebut, pihaknya mengajak para pelaku usaha kuliner untuk menyuguhkan menu-menu buatan mereka.
Reporter: Ningsih
Editor: Sumarlin