Metro Kendari

Kisah Ibu Rumah Tangga di Kendari Manfaatkan JKN untuk Pengobatan Anak

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Seorang ibu rumah tangga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara berbagi cerita soal pengalamannya merasakan layanan Program JKN di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Ibu rumah tangga ini adalah Diah (27). Ia mengantar anak sulungnya Hafis (2) yang mengalami demam sudah tiga hari tak kunjung membaik di rumah kontrakannya.

Diah menceritakan sakit yang diderita anaknya kepada tim Jamkesnews.

“Hafis sudah kurang lebih tiga hari mengalami demam disertai batuk dan flu. Akan tetapi kemarin panasnya hingga mencapai 39,5° C dan panasnya lumayan lama turunnya setelah diberi obat penurun panas pun masih agak lama panasnya turun,” ungkapnya.

Dengan kekhawatiran akan kondisi anaknya, tanpa ragu Diah memutuskan untuk segera membawa Hafis ke Puskesmas Anawai di Kota Kendari.

Langkah ini sangat penting mengingat riwayat asma Hafis yang dapat memperparah kondisinya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Saat tiba di Puskesmas Anawai, Hafis segera mendapatkan perawatan medis dari dokter umum.

“Saat pemeriksaan, saya menyampaikan keluhan yang dialami Hafis, termasuk kekhawatiran saya terhadap demam berdarah dengue (DBD) yang marak di lingkungan kami,” ungkap Diah.

Sepanjang tahun ini, sebanyak 10 orang di Kota Kendari meninggal akibat penyakit demam berdarah. Sementara itu, banyak pasien demam berdarah lain masih dirawat di rumah sakit.

Dengan maraknya kasus DBD maka dokter pun melakukan pemeriksaan kepada Hafis melalui rapid tes DBD untuk melihat risiko DBD. Tidak hanya itu, dokter pun melakukan pemeriksaan medis dan diberikan inhalasi menggunakan nebulizer untuk membantu mengatasi lendir akibat batuknya.

Namun, Diah tidak hanya mengandalkan intervensi medis semata. Dia juga sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dalam mencegah penyakit, termasuk DBD.

“Saya selalu berusaha untuk menjaga kesehatan keluarga dengan memberikan makanan bergizi, memastikan kebersihan lingkungan, dan menghindari genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk pembawa penyakit,” ungkapnya.

Pentingnya hidup sehat dalam mencegah DBD tidak luput dari perhatian Diah. Ia rajin membakar sampah dan mengubur barang bekas serta menghindari gigitan nyamuk, menguras tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, serta menggunakan kelambu atau obat anti-nyamuk untuk tidur.

Dalam kesempatan yang sama juga Diah menyampaikan pengalamannya menggunakan Program JKN saat lahiran.

“Saya menggunakan Program JKN ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sudah beberapa kali, salah satunya saat saya akan melahirkan Hafis di salah satu rumah sakit Kota Kendari, dengan layanan dan fasilitas yang saya dapatkan benar-benar sangat bagus,” ungkapnya

Diah juga menambahkan apresiasi pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

“Pelayanannya cepat yang paling terpenting saya tidak merasakan perbedaan pelayanan yang diberikan. Sama saja pasien umum dan pasien Program JKN,” ungkapnya.

Melalui pengalaman yang dialaminya, Diah juga ingin menyampaikan apresiasinya terhadap Program JKN, yang telah memberikan akses kesehatan yang mudah dan terjangkau bagi keluarganya.

“Program JKN sangat membantu kami, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti ini. Semoga program ini terus ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dengan sikap bijak, kesadaran akan pentingnya hidup sehat, dan dukungan dari Program JKN, Diah berhasil menghadapi tantangan kesehatan yang dihadapi oleh anaknya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kendari Fauziah menuturkan, sejak Januari 2024, kasus demam berdarah di wilayah itu terus meningkat.

”Terus terang, kasus memang terus bertambah. Namun, sejak awal kasus ini merebak juga telah ada sejumlah penanganan bersama di berbagai lapisan masyarakat,” ungkapnya. (kjs)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button