Keberagaman dan Kerukunan Antar Umat Beragama Di Kendari
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Puluhan tahun Masjid dan Gereja Yang saling berdampingan namun tetap menjunjung tinggi nilai kerukunan antar umat beragama menggambarkan warganya yang mengedepankan sikap toleransi.
Seperti keberadaan Masjid Al Mukarrabun di kompleks Perumahan Tumbu Mandonga Kendari yang berhadapan langsung dengan GPDI Yesus Gembala.
Sejak berdiri 28 tahun silam, tak pernah ada pertikaian sekalipun dari jemaat gereja maupun jemaah masjid yang dapat menganggu nilai kerukunan antar umat beragama. Hubungan harmonis selalu terawat bersama menjauhi sikap fanatisme berlebihan yang mengatas namakan agama.
BACA JUGA:
Bahkan tak jauh dari lokasi kedua rumah ibadah tersebut, sekitar 500 meter terdapat Gereja Santo Clemens Mandonga yang merupakan lokasi peribadatan terbesar warga Khatolik Kendari.
“Selama saya ada disini sejak 1991 tidak pernah kami masalah dengan jemaat gereja didepan (GPDI Yesus Gembala), soal suara adzan atau nyanyian kebaktian” kata Muhlis (63) Ketua pengurus Masjid Al Mukarrabun (24/12/2019)
“Suara adzan pasti terdengar dalam gereja, tapi sama sekali tidak mengganggu kami (jemaat) yang beribadah, biasanyakan adzan sholat dikumandang kami ada kebaktian malam minggu pukul 07.30” ucap Anton (35) pengurus GPDI Yesus Gembala.
Dalam berinteraksi sosial tetap memiliki batasan-batasan yang dianut dari ajaran jemaah (Muslim) dan jemaat (Kristian) contohnya tidak masuk ke dalam masjid atau gereja.
Dalam beribadah hendaknya adanya saling pengertian diantara umat beragama agar kerukunan antara umat beragama tetap terjaga harmonis.
Reporter : Marwah
Editor Qs