KAHMI Dorong Eksistensi UICI Jadi Kampus Berbasis Digital Pertama di Indonesia
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong esksistensi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menjadi kampus berbasis digital pertama di Indonesia.
Korpres Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sultra Abdul Kadir mengatakan, UICI merupakan kampus pertama berbasis digital di Indonesia. UICI berusaha mentransformasikan perkembangan digital dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Kita ketahui kini UICI sudah memasuki tahun kedua, jadi kehadiran UICI, bagi KAHMI yakni bagaimana berusaha untuk memiliki peran, serta mendorong eksistensi UICI sebagai kampus digital pertama di Indonesia,” ucapnya saat mengikuti acara zoom meeting bertajuk Penguatan Perang KAHMI Dalam Mendorong Eksistensi UICI, Senin (14/2/2022).
Lanjut dia, ketika berbicara pendidikan maka akan berbicara tentang gerbang peradaban manusia, berbicara tentang masa depan umat manusia, masa depan bangsa serta masa depan daerah.
“Oleh karena itu, para ilmuan dan pemerhati pendidikan, memberikan gambaran bahwa pendidikan di masa depan, di abad 21, memberikan penekanan betapa pentingnya penyelenggaraan pendidikan itu, harus memberikan penguatan pada pendidikan,” paparnya.
Dia mengatakan, dalam penguatan pendidikan ada tiga faktor penting. Pertama pendidikan karakter atau karakter dasar yang mengarah pada penguatan aspek moralitas, kedua karakter kinerja menjadi hal penting dalam dunia pendidikan, lalu penguatan kompetensi adalah keluasan ilmu yang dimiliki peserta didik, kematangan kompetensi dari kajian kedisiplinan ilmu yang indikator-indikatornya bisa dilihat melalui kemampuan berpikir ideologis dari peserta didik, adanya kreativitas, kemampuan membangun komunitas, dan kolaborasi. Ketiga perlunya literasi yakni mendorong keterbukaan wawasan di kalangan peserta didik dengan peningkatan kemampuan membaca, penguatan nilai-nilai budaya, menciptakan generasi di bidang teknologi dan seterusnya.
Senada dengan hal tesebut, Rektor UICI La Ode Masihu Kamaluddin mengatakan, pihaknya akan bersaing dalam pendidikan berbasis digital di Indonesia sekaligus mentransformasikan pendidikan ke era digital.
Dia menjelaskan alasan kampus UICI berbasis digital karena kini zaman telah mengarah pada era digital 4.0 yang mana semua aktivitas bakal mengunakan teknologi.
“Dengan adanya perubahan zaman maka kita mesti bersiap-siap dalam budaya digital, serta seperti apa transformasi pendidikan pada budaya digital di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, setiap organisasi yang tergabung baik itu KAHMI, HMI, Fordati, Forhati, sebagai wadah dalam pendidikan agar terus memainkan peran kebangsaan yakni sesuai ideologi pancasila dan amanat konsitusi UUD 1945, sekaligus peran yang berlandaskan nilai-nilai Islam serta memberikan kemajuan dalam pembangunan nasional dan daerah.
“Peran tersebut kembali diwujudkan dengan menggelar kegiatan sosialisasi dan roadshow, penguatan peran KAHMI dalam mendorong eksistensi peran UICI, kader HMI mesti ikut andil dalam peran pembangunan daerah.” katanya.
“Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mendorong dan memperkuat lembaga-lembaga pendidikan di semua jenjang, khususnya jenjang pendidikan tinggi, agar mampu menyelenggarakan program pendidikan dan beradaptasi dengan perkembangan era digital dengan kemampuan mumpuni sehingga menghadirkan lulusan yang adaptif dan siap bersaing di revolusi industri 4.0 dan era masyarakat society,” paparnya. (bds*)
Reporter: M5
Editor: J. Saki