Kadin Kendari Siap Dukung Penurunan Angka Stunting
KENDARI,DETIKSULTRA.COM – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Kendari, yang kini dinahkodai Fadli Tanawali siap mendukung penurunan angka stunting di Kendari. Hal ini diungkapkan Fadli, saat melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kendari bersama anggota Kadin lainnya, Kamis (21/9/2023).
“Kunjungan kita kesini untuk silaturahmi karena saya baru saja terpilih sebagai Ketua Kadin Kendari pada 14 September 2023 kemarin dan menindaklanjuti program Kota Kendari yakni menekan angka stunting,” ungkapnya.
Apalagi berdasarkan data yang dilihat, angka stunting di Kendari cukup tinggi. Meskipun saat ini sudah turun, tetapi belum mencapai target yang seharusnya sehingga Kadin bersama dinas terkait akan terus bersinergi dalam menurunkan angka stunting di Kendari.
“Kita pun telah membahas tentang program orang tua asuh yang sedang dilaksanakan Pemerintah Kota Kendari dan kami siap berkolaborasi dan bersinergi dengan lembaga terkait maupun lembaga teknis lainnya,” terangnya.
Kolaborasi yang dimaksud misalnya dengan mengerahkan 50 persen anggota Kadin untuk menjadi orang tua asuh. Belum lagi jika Kadin Kendari bisa menghimpun pengusaha lainnya yang dari organisasi seperti Apindo atau HIPTI.
“Jika itu bisa terlaksana maka berapa angka stunting yang kita tekan? Kami berharap kolaborasi ini segera terwujud sehingga bukan saja menekan angka stunting tetapi juga mampu mendukung pembangunan Kendari yang lebih baik dan berkelanjutan,” kata Fadli.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kendari, Rahminingrum mengatakan, pihaknya sangat bersyukur atas kunjungan Kadin Kendari di Kantor Dinkes dalam rangka ikut serta menurunkan angka stunting.
Terkait angka stunting di Kendari saat ini 19,5 persen adapun target yang akan diturunkan pada tahun ini 16 persen.
“Semoga dengan keikutsertaan Kadin bisa menurunkan angka stunting secara signifikan,” ungkapnya.
Sejauh ini, dalam menurunkan angka stunting pihaknya telah melakukan berbagai program, seperti memberi tablet penambah darah bagi remaja yang sudah dewasa dan ingin menikah diberikan pemeriksaan kesehatan. Sementara untuk yang sudah menikah dan hamil diberi makanan tambahan dan penambah darah, serta pemeriksaan kehamilan.
“Untuk bayi pun diintervensi agar lengkap imunisasi dasarnya, bahkan balita pun tidak luput dari pantauan kita. Hampir semua siklus kehidupan kita intervensi,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan