Metro Kendari

Intensitas Hujan Meningkat, Perairan Sultra Berpotensi Gelombang Tinggi

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat, potensi pertumbuhan awan mengakibatkan curah hujan cukup tinggi semakin meningkat selama bulan Mei dan Juni 2019.

”Puncak hujannya memang bulan Mei sampai Juni, ini didukung oleh hasil survei dimana temperatur permukaan laut cukup hangat, lalu massa udara basah masih terkonsentrasi di lapisan 850 mili bar, jadi potensi pertumbuhan awan hujan cukup tinggi. Panas pada pagi hari, hujan sore hingga malam hari, jadi intensitas hujan lokal meningkat selama bulan Mei sampai Juni,” jelas prakirawan cuaca stasiun meteorologi maritim Kendari, Adi Istoyo, kepada Detiksultra, Rabu (8/5/2019).

Selain itu, faktor klimatologis atau data yang dihimpun oleh BMKG Kendari dari catatan tahun-tahun sebelumnya juga menunjukkan curah hujan dengan intensitas tinggi berpotensi menyebabkan bencana banjir di beberapa titik di Kota Kendari.

[artikel number=3 tag=”wakatobi,kolut”]

”Itu juga karena faktor klimatologis atau historis dari data dan pola hujan di wilayah Sultra khususnya Kendari memang pada bulan bulan Mei hingga Juni itu curah hujannya tinggi karena yang lalu-lalu, kejadian bencana banjir terjadi pada bulan yang sama,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, seiring dengan peningkatan curah hujan di wilayah timur perairan Sultra yang berbatasan langsung dengan Laut Banda, BMKG juga telah memantau ketinggian gelombang akibat perubahan arah angin dari barat ke timur hingga menyebabkan beberapa wilayah di Sultra seperti perairan laut Wakatobi, perairan laut kepulauan Menui dan wilayah Buton Utara bagian timur berpotensi diterjang gelombang setinggi 2 hingga 3 meter.

”Untuk saat ini memang pola angin sudah berubah dari barat ke timur tenggara, yaitu dari Laut Banda dengan kecepatan penuh jadi energinya besar maka menyebabkan tinggi gelombang laut meningkat seiring kecepatan angin yang meningkat,” jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut masih berfluktuatif dan belum dominan namun tetap berpotensi terjadi gelombang tinggi, namun peringatan dini belum diterbitkan sebab saat ini masih dalam fase awal perubahan arah angin.

Reporter: Anca
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button