Implementasi Finger Print Dorong Peningkatan Mutu Layanan kepada Peserta JKN
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – BPJS Kesehatan berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui implementasi finger print di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kendari Rinaldi Wibisono menjelaskan upaya peningkatan mutu layanan tersebut melalui pengembangan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Elektronik dan pemanfaatan teknologi finger print.
“Implementasi finger print menjadi langkah strategis dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan dan penipuan dalam pelayanan kesehatan, serta meningkatkan efisiensi administrasi,” ungkap Rinaldi belum lama ini.
Implementasi finger print, lanjut Rinaldi, telah dimulai sejak pertengahan tahun 2023, dan telah mengalami proses monitoring yang intensif untuk memastikan keberhasilannya.
Saat ini, sekitar 36% dari total 25 FKRTL di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kendari telah berhasil menerapkan sistem finger print.
“Dari 260 poli yang ada di FKRTL tersebut, sebanyak 47,31% poli telah melaksanakan finger print, termasuk di dalamnya Poli Hemodialisa, Poli Rehabilitasi Medis, Poli Jantung, Poli Mata, Komoterapi, Poli Obstetri dan Ginekologi (OBGYN), Poli Neurologi, Poli Saraf, serta Poli Telinga Hidung Tenggorokan dan Penyakit Kelamin (THT-KL),” ujarnya.
Rinaldi juga mengungkapkan harapannya kepada manajemen FKRTL untuk dapat melaksanakan perluasan implementasi finger print di semua poli rawat jalan 2024.
“Dengan perluasan implementasi finger print ini, diharapkan FKRTL dapat melakukan pengawasan terhadap persetujuan SEP dengan lebih efektif melalui finger print, ini adalah bukti nyata kita terhadapat pemberian dan peningkatan mutu layanan kepada peserta JKN,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Klinik Mata Kendari, Alamsyah menyampaikan pula harapannya agar implementasi tersebut dapat dikembangkan agar kualitas layanan juga meningkat.
“Implementasi finger print ini terus dikembangkan menjadi lebih baik agar ke depan kualitas layanan juga terus ditingkatkan, sehingga dapat mempercepat waktu pelayanan dan mengurangi waktu tunggu layanan yang diberikan kepada pasien,” ungkapnya.
Alamsyah juga menambahkan, secara garis besar, Klinik Mata Kendari akan terus berkomitmen untuk mendukung setiap program dari BPJS Kesehatan terkait peningkatan mutu layanan dengan transformasi digital yang juga terus dikembangkan.
“Karena kami yakin dan percaya bahwa setiap program yang dijalankan akan berdampak positif bagi kemudahan pasien dalam mengakses layanan kesehatan dan sejatinya juga untuk perbaikan layanan yang diberikan di Klinik Mata Kendari,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Murniati Alwi memberikan apresiasi atas langkah BPJS Kesehatan dalam menerapkan finger print.
Menurutnya, penggunaan teknologi finger print dapat mengurangi potensi kecurangan, terutama dalam penggunaan identitas peserta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun demikian, Murni juga menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi oleh RSJ Provinsi Sultra terkait implementasi finger print. Salah satu kendala utama adalah tersebarnya peserta JKN di wilayah yang cukup luas, termasuk di luar Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Hal ini menimbulkan kesulitan dalam pengawasan dan pelaksanaan finger print, terutama bagi peserta dengan kondisi psikis yang membutuhkan dukungan keluarga,” ungkap Murni.
Murni berharap agar RSJ ke depannya dapat melaksanakan implementasi finger print secara lebih luas, sehingga peserta mempunyai akses langsung untuk implementasi ini, dengan dukungan lintas sektoral guna meminimalisir kendala-kendala yang ada.
Implementasi finger print ini menjadi salah satu langkah strategis BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh kepada peserta JKN, serta memastikan keberlangsungan Program JKN yang efektif dan efisien. (kjs)