Hugua Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ke Mahasiswa
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Anggota Komisi II DPR RI Hugua menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang digelar di salah satu warkop, Minggu (2/5/2021).
Mahasiswa dan mahasiswi yang hadir nampak sangat antusias medengarkan pemaparan politisi Partai PDI Perjuangan itu. Selain itu, turut juga hadir akademisi UHO Kendari, Najib Husein.
Hugua mengatakan, empat pilar kebangsaan ini wajib disosialisasikan. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila semakin hari semakin tergerus arus globalisasi.
Kemudian, sistem pendidikan dan penyuluhan, termasuk diskusi yang berkaitan dengan pendalaman nilai-nilai empat pilar kebangsaan juga kian berkurang.
“Jika empat pilar ini tak disosialisasikan secara matang maka dikhawatirkan akan mengancam eksistensi Indonesia di masa mendatang,” ungkapnya.
Menurutnya, Pancasila adalah perekat kebangsaan yang akan menjadi penentu eksistensi bangsa ini di masa mendatang.
Lebih lanjut, Hugua mengatakan, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana kondisi kematangan jiwa para generasi penerus bangsa.
“Penentu kesuksesan 80 persen adalah kematangan jiwa, sedangkan ilmu dan keahlian yang diterima di bangku pendidikan mereka hanya 20 persen saja,” tambahnya.
Akademisi UHO Kendari, Najib Husein mengatakan, yang perlu dilakukan saat ini adalah menyosialisasikan tentang empat pilar kebangsaan ini serta melakukan perubahan dalam metode penyampaiannya.
“Jadi cara penyampaiannya tidak bisa lagi dilakukan secara monoton seperti yang lalu-lalu, hanya sekadar memberikan sebuah semacam penekanan kepada masyarakat untuk mengingat dan mengenang tentang empat pilar, tapi bagaimana kemudian empat pilar kebangsaan itu betul-betul dipahami dan masuk dalam nilai-nilai kepribadian dari bangsa dan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Ia juga menambahkan, yang perlu mendapatkan sosialisasi adalah kelompok-kelompok yang berada di umur 20 sampai 25 tahun. Kalau empat pilar kebangsaan itu disampaikan kepada generasi-generasi yang sudah tua maka efeknya tidak terlalu besar.
Reporter : Erik Lerihardika
Editor :J. Saki