CeritaMetro KendariMuna

Hugua: Liang Kabori Destinasi Wisata Dunia

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kabupaten Muna, Provinsi Sultra punya banyak potensi wisata. Salah satunya adalah gua prasejarah, Liang Kabori, yang terletak di Kecamatan Lohia.
Gua batu kapur yang terdapat di beberapa kawasan tersebut menyimpan bukti sejarah yang bercerita tentang peradaban zaman prasejarah di wilayah itu.
Calon Wakil Gubernur Sultra, Hugua, menyempatkan diri melihat salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Muna itu.
Menurutnya, gua prasejarah Liang Kabori merupakan salah satu tujuan wisata kelas dunia karena sangat diminati turis asing dari Asia, Eropa maupun Amerika.
“Kalau dikelola dengan baik, saya yakin ini bisa mendatangakan banyak turis asing, karena objek wisata seperti ini ada miripnya di beberapa negara dan itu sangat disukai para wisatawan di dunia,” ujar ketua PHRI Sultra ini, dikediamannya, Sabtu (31/3/2018).
Sementara itu penjaga situs sejarah Gua Liang Kabori, La Hada menjelaskan, di kawasan gua ini terdapat lebih dari 40 gua prasejarah yang memiliki tulisan di dindingnya.
“Di dinding gua prasejarah ini terdapat beberapa corak gambar, seperti hewan dan manusia yang diperkirakan bercerita tentang kehidupan masyarakat di masa itu,” katanya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurut peneliti, lukisan yang berada di dinding gua berasal dari zaman prasejarah atau sekitar 5.000 tahun lalu. Jika diamati, lukisan-lukisan tersebut menggambarkan cara hidup masyarakat suku Muna mulai dari bercocok tanam, beternak, berburu, sampai berperang.
Melalui lukisan ini, Anda seolah-olah diajak ke zaman suku Muna. Di antara puluhan gambar yang terlukis di dinding gua, ada gambar seseorang yang menaiki seekor gajah, gambar matahari, gambar pohon kelapa, gambar binatang ternak seperti sapi, kuda, serta gambar layang-layang yang merupakan salah satu media ritual masyarakat Muna pada saat itu.
Liang Kabori memiliki lebar 30 meter dengan tinggi sekitar 2-5 meter dan kedalaman di bawah tanah sekitar 50 meter. Gua ini tersusun dari bebatuan stalaktit dan stalagmit yang berwarna kehitaman.
Reporter: Ibnu
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button