Gerakan Tolak Paham Radikalisme dan Intoleran di Bumi Anoa
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – 6 lembaga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara (AMS), bersepakat menolak paham radikalisme dan gerakan intoleran di bumi Anoa.
Lembaga tersebut yakni Persatuan Masyarakat Tolaki (PMT) Sultra, Poros Muda Sultra, LPPK Sultra, Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formasi) Sultra. LBPH dan Hippma Konsel.
Ketua Formasi Sultra, Saiman mengatakan paham radikalisme dan intoleran adalah ancaman nyata bagi keharmonisan bagi umat beragama. Karenanya menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama dalam memerangi paparan radikalisme yang tengah menjadi ancaman serius bagi NKRI.
BACA JUGA:
- Selain Guru Supriyani, Wali Kelas SDN 4 Baito Juga Jalani Pemeriksaan di Propam Polda Sultra
- Kronologi Guru Supriyani Dipanggil Bupati Konsel hingga Disuruh Tanda Tangan Surat Damai
- Kepala UPBU Sugimanuru Terus Berupaya Maskapai Kembali Beroperasi di Muna Barat
- Soal Dugaan Permintaan Uang, Supriyani Diperiksa Propam Polda Sultra selama 4 Jam, Dicecar 30 Pertanyaan
- 3.775 Siswa di Kota Kendari Dapat Jatah Uji Coba Makan Siang Gratis
“Radikalisme ini sangat berbahaya dan membawa dampak negatif bagi bangsa dan negara. Untuk itu, kami menolak keras hadirnya paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila,” ujar dia, kepada wartawan Detiksultra.com, Jum’at (20/12/2019).
Menurut dia, radikalisme akan merusak tatanan bernegara, karena bisa memasuki setiap aspek kehidupan rakyat Indonesia.
Hal senada juga diungkapkan Ketua PMT Sultra, Supriyadin, SH,.MH bahwa PMT menolak berkembangnya paham radikal yang merupakan paham yang berbahaya dan sedang menyusupi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Terkadang kepentingan pribadi kemudian dibawa ke ranah kelompok lainnya. Ini yang harus disadari dan diantisipasi sejak dini,” ungkap pria yang juga merupakan Ketua Aliansi Masyarakat Sultra.
Sementara itu, Ketua Poros Muda Sultra, Jeffry mengharapkan Sultra yang memiliki banyak etnis dan menjunjung tinggi keberagaman terus terjaga.
“Indonesia ini sudah cukup harmonis dan menjujung tinggi toleransi serta menghargai keberagaman, maka harus dijaga,” tambahnya.
“Kami yang tergabung dalam AMS akan melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman radikalisme dan intoleran. Kami juga akan mengajak pemerintah, organisasi, kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk bersama – sama mencegahnya” tutupnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Qs