Film Karya Anak Sultra Berjudul “Cinta dalam Segulung Sinonggi” Tayang di Biskop Pekan Ini
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Film karya anak Sulawesi Tenggara (Sultra) berjudul “Cinta dalam Segulung Sinonggi“, akhirnya tayang perdana pada Kamis, 4 Januari 2024 di bioskop secara serentak.
Film yang disutradarai Arham Acho Bahtiar, sebelumnya dikabarkan akan tayang akhir 2023. Tetapi karena berbagai kendala, akhirnya film ini baru rilis di awal Januari 2024.
Produser film Mosonggi, Herry Asiku mengatakan bahwa, film ini diadopsi dari cerita pendek yang bercerita tentang sepasang kekasih yang berbeda latar belakang budaya.
Dimana, pemeran utama pria La Nggai alias Ovil Putra komedian ternama asal Sultra, diceritakan berasal dari Baubau, jatuh cinta kepada seorang perempuan Tolaki, bernama Nurmiati alias Nanda Nur Ariska sang Juara Putri Kolaka.
Dalam film ini, kedua orang tua Nurmiati dikenal gemar makan Sinonggi (makanan khas Suku Tolaki), sehingga ini menjadi titik balik dari perjalanan percintaan Nurmiati dan La Nggai.
Yang mana, La Nggai yang tidak biasa menyantap Sinonggi, diberi tantangan untuk bagaimana bisa membuat Sinonggi terenak, jika ingin bersama Nurmiati.
“Untuk lebih jelasnya, bagaimana serunya perjalanan cinta La Nggai dan Nurmiati yang banyak dibubuhi cerita menarik mulai dari perjuangan, kerja keras hingga keyakinan pantang menyerah, nanti saksikan di bioskop terdekat yang tayang secara nasional,” ujarnya kepada awak media, Rabu (3/1/2024).
Herry Asiku menyebut, film yang mengangkat kearifan lokal dan potensi wisata di Sultra, mengambil lokasi shooting dari berbagai daerah di Sultra, diantaranya di Konawe hingga Baubau.
Ia juga membeberkan bahwa di film ini hanya terdapat dua pemeran bintang tamu yakni Dodi Epen Cupen dari Papua dan Zakaribo dari Makassar. Selebihnya, pemain maupun kru produksi semua berasal dari Sultra.
Olehnya itu, Wakil Ketua DPRD Sultra ini berharap, agar masyarakat Sultra dapat mendukung penuh hasil karya anak lokal, dengan cara datang di Bioskop untuk menonton film bergenre cinta dan komedi ini.
Dengan demikian, dukungan dari masyarakat Sultra akan menjadi motivasi tersendiri bagi pegiat film daerah untuk membuat industri perfilman Sultra semakin berdaya saing.
“Kendari atau Sultra ini kan sempat booming karena nikelnya, dan melalui film ini kita coba booming kan potensi kearifan lokal dan pariwisata kita,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan