Gelombang Ekstrem Diprediksi Terjadi di Perairan Selatan Sultra, Nelayan Diminta Waspada
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Stasiun Meteorologi Maritim (Stamar) Kendari memperingatkan nelayan terkait ancaman gelombang ekstrem yang diprediksi terjadi di perairan bagian selatan Sulawesi Tenggara (Sultra). Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie mengatakan, peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan tidak lepas dari faktor kecepatan angin musim barat.
Berdasarkan hasil pemantauan Stasiun Meteorologi Maritim Kendari untuk tujuh hari ke depan, tinggi gelombang masih berkisar 1,5 meter sampai 2,5 meter dengan kecepatan angin 15-20 knot.
“Ini terjadi di wilayah perairan selatan Sultra, yang mencakup pada Perairan Baubau bagian selatan, Wakatobi bagian Binongko, Laut Banda, Perairan Menui Kendari bagian timur Banda,” ujarnya kepada awak media ini, Rabu (1/3/2023).
Namun, lanjut Faizal Habibie untuk besok 2 Maret 2023, terjadi peningkatan tinggi gelombang yang begitu signifikan, sejalan dengan kecepatan angin di atas 20 knot.
Adapun ketinggian gelombang mulai dari 2,5 meter sampai dengan 4 meter. Gelombang ekstrem ini terjadi di wilayah Wakatobi bagian Binongko dan Laut Banda Sultra bagian selatan.
“Bagi nelayan, kapal-kapal nelayan yang beraktivitas di wilayah perairan tersebut, agar kiranya waspada, karena kecepatan anginnya bisa mencapai 20 knot,” jelasnya.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya belum bisa memastikan tinggi gelombang 4 meter ini akan berlangsung sampai kapan. Sebab Stamar Kendari memprediksi perairan Sultra sifatnya masih flukuatif.
Tetapi jelasnya, tinggi gelombang yang berkisar 1,5 hingga 2,5 meter, kemungkinannya akan berlangsung tiga hingga lima hari ke depan.
Khusus jalur penyeberangan Kendari-Muna dan Baubau masih relatif aman. Tinggi gelombangnya hanya berkisar 0,1 sampai 1 meter.
“Tapi untuk jalur penyeberangan sampai ke Binongko dan Batu Atas itu perlu berhati-hati,” tukasnya. (ads)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan
