Dukcapil Catat 36 Ribu Warga Sultra Sudah Miliki KTP Digital
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sekitar 36.000 warga di wilayah Sultra memiliki identitas kependudukan digital atau KTP digital.
Diketahui, Identitas Kependudukan Digital merupakan salah satu inovasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Inovasi ini dalam upaya digitalisasi dokumen kependudukan yang saat ini digunakan oleh penduduk Indonesia kedalam smartphone.
Digitalisasi ini menyimpan data pribadi individu baik KTP, KK, BPJS Kesehatan dan lainnya dalam bentuk digital yang dapat diakses dengan menggunakan perangkat teknologi seperti smartphone.
Kepala Disdukcapil Sultra Muhammad Fadlansyah mengatakan, identitas kependudukan digital untuk Sultra ditarget 450 ribu jiwa dan baru mencapai 2 persen atau 36 ribu jiwa.
“Progresnya masih rendah, untuk itu kami akan terus mendorong adanya penambahan identitas kependudukan digital di kabupaten kota di Sultra,” katanya, Jumat (22/9/2023).
Menurutnya sebagai langkah awal penggunaan KTP digital ini dikhususnya untuk internal dukcapil seluruh Indonesia, kemudian ke ASN dan terakhir ke masyarakat.
Namun masyarakat juga sudah bisa membuatnya, karena dukcapil saat ini telah melakukan sosialisasi, terlebih apabila masyarakat yang hendak membuat KTP maka langsung di aktivasi ke digital.
Fadlansyah mengatakan apabila masyarakat ingin memiliki data identitas kependudukan digital sangat mudah. Warga bisa langsung datang ke Kantor Disdukcapil Sultra maupun di kabupaten kota.
“Syaratnya yaitu mereka ini harus punya handphone dulu, kedua bawa fotocopy kartu keluarga untuk melihat NIK. Pengurusannya cepat tidak sampai 5 menit,” tuturnya.
Fadlansyah mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam peralihan KTP ke digital adalah persoalan jaringan internet yang mungkin terkadang ada gangguan teknis.
“Masalah lainnya itu email, karena apabila aktivasi ini nanti ada kode yang akan dikirim ke email, dan biasanya masyarakat ini tidak memilikinya,” terangnya.
Selanjutnya yaitu dari masyarakatnya yang tidak mau mengaktivasi KTP-nya ke digital sebab beberapa lembaga layanan publik yang belum menerima identitas secara digital tersebut.
Olehnya itu pihaknya terus melakukan sosialisasi dalam setiap kegiatannya bahkan setiap warga yang akan mengurus KK maupun KTP maka langsung akan dibuatkan identitas kependudukan digitalnya.
“Harapannya seluruh masyarakat Sultra bisa melakukan aktivasi identitas kependudukan digital. Hal ini untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan publik,” tandasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan