Direktur RSJ Sultra: Pasien Gangguan Jiwa Perlu Dukungan Keluarga
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Putu Agustin Kusumawati mengatakan pasien gangguan jiwa perlu adanya dukungan keluarga untuk kesembuhannya. Katanya, selain pengobatan dari pihak RSJ, tentu dukungan keluarga menjadi sangat penting dilakukan ketika pasien telah dipulangkan. Keluarga juga harus mengusahakan agar pasien jangan kembali lagi ke rumah sakit karena akan menjadi permasalahan ketika dikembalikan.
“Padahal pasien sudah stabil tapi karena tidak ada dukungan keluarga dikembalikan ke RSJ, kambuh lagi lah. Padahal ada pasien yang lebih akut, darurat yang harus ditangani,” katanya, Rabu (12/7/2023).
Karena ketika kembali ke keluarganya, artinya pasien sudah stabil atau tidak mengalami gangguan seperti saat pertama kali mendapat serangan.
Olehnya itu, dr Putu menjelaskan, kondisi tersebut menunjukan masih kurangnya pemahaman masyarakat terkait menjaga kesehatan mental dan jiwa.
“Kami akan terus mengedukasi masyarakat, untuk memahami gangguan kesehatan jiwa. Sebab tidak seluruhnya yang punya penyakit jiwa atau gangguan kesehatan jiwa itu harus diopname di rumah sakit,” tuturnya.
Selain itu, jika dilihat dari kasus gangguan jiwa di Sultra sampai 2023 belum menunjukkan tren adanya penurunan secara signifikan.
Dalam penanganan pasien sakit jiwa yang dilakukan tentu sesuai dengan SOP yakni jangka waktu perawatannya lebih dari 43 hari, namun diupayakan membaik lebih cepat. Bahkan katanya, jika pasien meminum obat secara teratur akan membuat pasien stabil dan tak mesti harus dirawat di rumah sakit. Jika rutin minum obat, dijaga kejiwaannya maka jika sudah stabil melebihi batas waktu, untuk perawatan bisa didampingi oleh dokter spesialis. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan