Dinilai Tak Profesional Memimpin, Camat Angata Konsel Beri Penjelasan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Beberapa waktu lalu Aliansi Pemuda Pemerhati Kebijakan Konawe Selatan (Konsel) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Konsel.
Kedatangan puluhan massa itu guna menuntut dan meminta Bupati Konsel, Surunuddin Dangga mengevaluasi kinerja dan menarik jabatan Camat yang diemban La Anda belum lama ini.
Dasar puluhan massa aksi tersebut dilatarbelakangi sikap Camat Angata, La Anda yang dinilai tidak profesional dan terkesan arogan dalam memimpin pemerintahan Kecamatan Angata.
Menyikapi itu, La Anda kepada awak media ini menjelaskan, tuntutan puluhan massa tidak lain karena ketidakpuasan sejumlah oknum dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah kecamatan.
La Anda menyebut, pertama soal dirinya memfasilitasi dilakukanya pemilihan ketua definitif Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kecamatan Angata. Ini juga berdasarkan permintaan tokoh-tokoh adat dan kepala desa se-Kecamatan Angata.
Pada saat pemilihan, Ketua Pelaksana LAT yang diberikan mandat selama lima tahun kecewa, karena tidak terpilih lagi sebagai Puutobu atau ketua adat Kecamatan.
Baca Juga : Camat Angata Konawe Selatan Bantah Ingin Pukuli Warganya
“Salah satu satu pemicunya mungkin karena adanya pengusiran salah satu pemuda di pemilihan LAT. Alasan saya mengusir karena dia masuk di ruangan forum dan berbicara tidak punya etika, tunjuk-tunjuk camat. Apalagi dia tidak punya undangan, karena yang diundang hanya tokoh-tokoh adat dan para kepala desa dan puutobu adat,” ujar dia, Senin (12/12/2022).
Kemudian, adanya permintaan Camat Angata agar masyarakat menghentikan aksi penutupan jalan di ruas Angata-Benua. Permintaannya itu bukan tanpa alasan.
Dia meminta supaya masyarakat yang ikut dalam aksi penutupan jalan, membukakan atau meloloskan alat berat yang hendak melakukan perbaikan, karena berangkat dari tuntutan masyarakat.
Namun anehnya mereka menolak, yang mana saat itu diinisiasi mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Angata. Bahkan mantan Sekcam itu menyatakan bahwa tidak ada kepentingan pemerintah kecamatan, kepolisian dan TNI.
Justru menurut La Anda, mantan Sekcam menyebut cukup dirinya dan 24 kepala desa se-Kecamatan Angata yang akan mendampingi memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Saya pada saat itu, meminta kepada warga agar meloloskan alat berat yang akan perbaiki jalan. Namun justru ada alat berat yang mau perbaiki jalan kenapa harus ditahan,” sebut La Anda.
Terakhir, yang menjadi pemicu adanya permintaan pencopotan jabatan Camat, terkait pergantian Ketua Badan Usah Milik Desa (Bumdes) Kecamatan Angata.
“Kita ganti karena kepengurusanya yang tidak layak lagi. Miliaran uang rakyat raib tidak diketahui ke mana,” jelasnya.
Sehingga tambah dia, apa yang sudah dijalankannya sudah sesuai aturan dan masyarakat yang meminta dirinya mundur dari jabatannya hanya oknum-oknum barisan sakit hati. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki