Dinas Pertanian Sultra Bakal Kembangkan Ribuan Ton Kopi Robusta
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Pertanian dan Hortikultura Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mengembangkan komoditas unggulan asal Bumi Anoa yakni kopi robusta dengan target mencapai ribuan ton pada tahun ini.
Pasalnya, komoditas tersebut sudah dikembangkan di tingkat nasional khususnya melalui kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan dan pemenuhan kopi.
Alasan pengembangan kopi di Sultra, mengingat kondisi geografis serta luasan lahan yang memungkinkan pengembangan komoditi tersebut.
Sekretaris Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, La Ode Syaifudin mengatakan, melalui kerja sama tersebut pemerintah Jawa Timur berharap akan mengembangkan serta meningkatkan produksi kopi di Sultra dalam jumlah besar.
“Secara nasional memang kopi ini sangat dibutuhkan, sebenarnya pengembangan kopi ini sudah ada sebelumnya namun belum skala besar dibandingkan dengan tanaman lainnya,” ungkapnya di kantornya, Jumat (16/2/2024).
Lanjutnya, Sultra digelontorkan dana melalui APBN serta APBD dalam mendorong pengembangan komodits tersebut, harapannya bisa menambah petani kopi.
Tidak hanya pengembangan kopi robusta, pihaknya juga telah mengembangkan jenis kopi arabica, namun robusta yang paling cocok.
“Dari pemerintah menganggarkan Rp13 miliar untuk pengembangan tanaman perkebunan dan hortikultura, jadi dalam anggaran tersebut sudah termasuk pengembangan kopi di Sultra,” terangnya.
Syaifudin mengatakan untuk luas lahan pengembangan kopi berdasarkan data tahun 2023 (diambil di tahun 2022) yakni seluas 9.160 hektare untuk kopi robusta dan 200 hektare untuk kopi arabica.
Luasan lahan tersebut terdiri dari 2.095 hektare pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), 5.797 hektare pada Tanaman Menghasilkan (TM) dan 1.267 hektare Tanaman Tua Rusak (TTR).
Sedangkan untuk produksinya sebesar 2.732 ton dengan produktivitas sebesar 471 kilogram per hektare. Untuk jumlah petani kopi sebanyak 16.456 orang.
“Tentu harapannya ke depan pengembangan kopi bisa memenuhi target baik di tingkat daerah terlebih untuk jumlah besar di Jawa Timur,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan