KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tahu masih menjadi panganan favorit masyarakat pada umumnya. Selain murah, jenis makanan yang berbahan dasar kacang kedelai ini juga menyehatkan tubuh.
Namun ironisnya, ada saja produsen bermain curang untuk meraup keuntungan besar dengan mengorbankan kesehatan masyarakat, yaitu dengan memberi formalin di tahu yang dijualnya agar dapat bertahan lebih lama.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pangan Kota Kendari, melakukan uji tes formalin terhadap makanan khas Indonesia ini pada tanggal 12 Juli lalu.
[artikel number=3 tag=”formalin,tahu”]
Kepala bidang (Kabid) Konsumsi dan Keamanan pangan Dinas Pangan Kota Kendari, Arianti Patiung mengatakan, setelah mengambil sample tahu di Pasar Mall Basah Mandonga dan Pasar Anduonohu, pihaknya langsung melakukan uji tes formalin.
“Usai kami uji beberapa sampel tahu di pasar, ternyata hasilnya itu negatif. Dengan begitu, tahu kita di Kendari sejauh ini masih aman dari formalin,” katanya kepada detiksultra.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/7/2019).
Ia melanjutkan, makanan berformalin ini bahaya bagi kesehatan, karena penggunaannya hanya untuk mengawetkan mayat saja, sama sekali bukan untuk mengawetkan makanan.
Untuk diketahui, tahu yang mengandung formalin memiliki ciri-ciri tertentu, yang berbeda dengan tahu pada umumnya. Diantaranya adalah teksturnya lebih keras dari tahu yang tak menggunakan formalin.
Selain itu, tahu berformalin lebih kenyal jika ditekan dan dapat bertahan selama lebih dari 10 hari jika tak dimasukan ke dalam mesin pendingin makanan. Padahal, normalnya pangan tahu ini hanya bisa bertahan hingga tiga hari saja.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Dahlan