Metro Kendari

Autopsi Mayat Juliansyah, Korban Dugaan Pembunuhan Berencana di Konawe Segera Digelar

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Mayat Juliansyah asal Desa Wonua Mandara, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), korban dugaan pembunuhan berencana yang dikemas tabrak lari, rencananya akan dilakukan autopsi dalam waktu dekat ini.

Hal tersebut dipastikan oleh kuasa hukum korban, Andri Dermawan usai memenuhi panggilan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Konawe pagi ini, Jumat (28/7/2023).

Andri Dermawan mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan penyidik Satreskrim Polres Konawe terkait persiapan administrasi dan kelengkapan lainnya.

“Penyidik sudah menyetujui permintaan autopsi dan kita akan segera menyurat ke dokter forensik. Jadwalnya dilaksanakan sekitar minggu depan (Awal Agustus 2023),” ujar dia.

Namun, Andri Dermawan belum dapat memastikan autopsi akan berlangsung di kuburan korban Juliansyah di Desa Wonua Mandara atau dilaksanakan di rumah sakit.

Dia juga mengungkapkan, permintaan autopsi adalah bagian rangkaian proses penyelidikan mengungkap apa yang menjadi penyebab kematian Juliansyah.

Dia berharap dengan adanya autopsi nanti, penyebab luka-luka yang terdapat di sekujur tubuh korban bisa terungkap dan yang paling utama penyebab kematian korban.

“Iya, kita harapkan hasil autopsi bisa mengungkap luka-luka dan penyebab kematian Juliansyah,” tukasnya.

Sebelumnya ibu korban mendatangi LBH HAMI Sultra guna meminta bantuan atau pendamping hukum usai kasus dugaan tabrak lari anaknya tidak ada progres sama sekali dari pihak kepolisian.

Dari hasil pengamatan LBH HAMI Sultra memang ada kejanggalan terhadap kematian korban. Pasalnya, luka di tubuh korban tidak ada tanda sambaran atau ditabrak mobil.

“Logika kami, jika ditabrak mobil tidak mungkin luka full badan. Ini kami melihat ada luka sayatan, luka tusuk di kaki, dan luka lebam di muka. Saya mencerminkan jika itu adalah pembunuhan berencana,” tutur Andri.

Andri bilang, jika berkaca dari beberapa kasus yang ditanganinya, perkara lakalantas diakuinya tidak terjadi sedemikian rupa. Herannya kejadian tabrak lari itu tak ada satupun warga yang melihat.

“Bentuk apapun kecelakaan pasti akan terdengar. Ini masa tiba-tiba ditemukan di pinggir jalan oleh temannya sendiri. Kami duga ini bagian dari pembunuhan berencana berdasarkan pengakuan ibu korban dan foto-foto korban,” jelas dia. (bds)

Reporter: Sunarto
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button