Cegah Inflasi, Pemkot Kendari Panggil Distributor
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memanggil para distributor untuk berkolaborasi mencegah inflasi pada 2023. Dalam kesempatan ini, Pemkot menerima keluhan dari distributor.
Beberapa distributor mengeluhkan bahan bakar minyak (BBM), biaya angkut barang yang cukup tinggi serta bahan pokok lainnya yang menyebabkan penyebab inflasi.
Tentunya dengan adanya keluhan dari beberapa distributor tersebut, Pemkot Kendari dapat mencari solusi agar dapat mencegah inflasi dengan melibatkan stakeholder terkait baik itu distributor, DPRD, KSOP, TNI, BI bahkan pedagang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan, dalam rangka mencegah inflasi 2023 pihaknya mengadakan coffee morning yang melibatkan distributor dan pihak terkait untuk memastikan kestabilan harga pangan serta sebagai salah satu cara untuk menekan atau mengendalikan angka inflasi di Kendari.
“Terdapat beberapa hal yang menyebabkan inflasi di antaranya cabai, BBM, serta minyak goreng. Tentunya setelah mengetahui hal itu kami akan melakukan beberapa upaya untuk menekannya,” ujar Asmawa Tosepu usai menghadiri Coffee Morning di Balai Kota Kendari, Kamis (26/1/2023).
Asmawa Tosepu menjelaskan, bahwa untuk Januari 2023 angka inflasi di Kendari tercatat 0,40 persen turun 12 persen dari Desember 2023 yakni 0,52 persen.
Beberapa upaya yang akan dilakukan Pemkot Kendari diantaranya yakni monitoring dan penertiban distribusi BBM yang ada di Kendari.
Dirinya menambahkan, dalam rangka mencegah inflasi, pihaknya menargetkan menekan hingga ke angka 0,36 persen.
Sementara Kepala Dinas Pangan Hasria mengatakan, terkait kebutuhan beras di Kendari masih aman bahkan hingga empat bulan ke depan.
Untuk ketersediaan pangan di Kendari, ia menjelaskan, untuk beras tersedia sebanyak 2.155,76 ton, jagung 24,78 ton, cabai besar 36,65 ton, cabai rawit 41,01 ton, daging sapi 19,83 ton, bawang merah 19,22 ton, bawang putih 16,19 ton, daging ayam ras 25,95 ton, telur ayam ras 52,05 ton, gula pasir 345,15 dan minyak goreng 246,88 ton. (bds)
Reporter: Zubair
Editor: Biyan