Bupati Wakatobi Himbau Warganya Hindari Wilayah Kekuasaan Abu Sayyaf
WAKATOBI,DETIKSULTRA.COM – Tersanderanya dua Warga Negara Indonesia (WNI), asal Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi, yang bekerja sebagai nelayan di Sabah, Malaysia, oleh kelompok Abu Sayyaf, memdapatkan respon Bupati Wakatobi H Arhawi.
Di temui usai peresmian Baruga Sara Kadie Wanse, Kecamatan Wangi-wangi. Bupati Wakatobi, H Arhawi menyatakan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa dua warga tersebut dan meminta kepada seluruh keluarga korban bersabar.
Pasalnya saat ini pemerintah kabupaten dan provinsi akan bersama-sama berkomunikasi dengan pemerintah pusat, agar warga Wakatobi yang menjadi sandera kelompok Abu sayyaf, bisa mendapatkan kemudahan dan secepatnya akan dibebaskan.
[artikel number=3 tag=”abusayyaf,wakatobi,” ]
“Saya selaku Bupati Wakatobi merasa prihatin atas kejadian yang menimpa masyarakat saya di kabupaten Wakatobi dengan tersanderanya dua orang di Sabah, Malaysia,” kata Arhawi. Kamis (21/2/2019).
Ia juga mengajak kepada seluruh keluarga korban dan masyarakat Wakatobi untuk bersama-sama mendoakan agar proses pembebasan yang dilakukan pemerintah bisa berjalan mulus.
“Semoga apa yang diupayakan oleh Negara hari ini untuk membebaskan sandera bisa memberikan hasil dan para sandera bisa terselamatkan,” ungkapnya.
Disamping itu Ia pun, menghimbau kepada warga Wakatobi yang hari ini merantau ke Malaysia dan bekerja sebagai nelayan agar selalu berhati-hati terhadap wilayah-wilayah yang dianggap rawan terhadap penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf. Mengingat setiap warga yang melintasi wilayah tersebut, baik itu orang Indonesia, Malaysia maupun Filipina tetap menjadi sasaran penyanderaan.
Reporter : Ema
Editor: Sumarlin