KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Deputi Direksi Wilayah IX BPJS Kesehatan, Yessi Kumalasari, melaksanakan kunjungan ke RS TNI TK IV dr Ismoyo Kendari, Selasa (23/4/2024). Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memantau pelaksanaan transformasi mutu layanan serta digitalisasi layanan di rumah sakit tersebut.
Transformasi mutu layanan tersebut bertujuan untuk mempersembahkan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Yessi menaruh perhatian khusus pada beberapa aspek selama kunjungannya, termasuk prosedur pendaftaran pasien di loket pendaftaran, suasana ruang tunggu layanan. Selanjutnya, kesan pasien setelah menerima layanan rawat jalan, testimoni pasien rawat inap, serta infrastruktur rumah sakit, termasuk pelaksanaan digitalisasi layanan.
“Melihat langsung suasana layanan adalah langkah penting untuk memastikan kualitas layanan yang diterima peserta JKN. Dengan demikian, kami dapat mengidentifikasi area-area yang telah berjalan dengan baik serta yang masih perlu ditingkatkan. Pemantauan yang rutin terhadap layanan sangat penting untuk menjaga kualitasnya,” ungkap Yessi.
Sementara itu, Direktur RS TNI dr Ismoyo Kendari, Gatot Andriyadi Wibowo menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menegaskan, pihak rumah sakit telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada peserta JKN, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian kerja sama antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan.
“Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi kami untuk menerima masukan dari Deputi Direksi Wilayah IX BPJS Kesehatan mengenai langkah-langkah yang dapat kami ambil untuk meningkatkan kualitas layanan,” kata Gatot.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan kerja sama antara BPJS Kesehatan dan RS TNI dr Ismoyo Kendari telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat telah terjalinnya kemitraan dan kolaborasi yang erat, dengan seringnya pertukaran gagasan terutama terkait peningkatan layanan bagi pasien.
Meskipun secara umum pelayanan di RS TNI dr Ismoyo Kendari telah dinilai baik, namun masih diperlukan peningkatan pada aspek digitalisasi layanan. Dalam kesempatan yang sama, Gatot juga menyampaikan salah satu tantangan utama dalam meningkatkan digitalisasi layanan.
“Tantangan kami dalam implementasi digitalisasi layanan adalah bridging sistem, tidak hanya itu implementasi antrean online juga perlu didorong agar lebih banyak pasien yang memanfaatkannya. Dengan antrean online, pasien dapat mendaftar dan membuat janji temu secara elektronik,” kata Gatot.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan antrean online juga dapat mengurangi kerumunan di loket pendaftaran dan waktu tunggu pasien di rumah sakit. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pasien.
Selain itu, antrean online juga dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang waktu tunggu dan estimasi waktu pelayanan kepada pasien, sehingga mereka dapat merencanakan kunjungan mereka dengan lebih baik.
Sebagai informasi, selain memantau layanan rawat jalan, Yessi beserta tim juga turut melihat kondisi pasien yang sedang menjalani rawat inap dan meminta testimoni dari mereka.
Secara umum, testimoni dari pasien rawat inap menunjukkan kepuasan mereka terhadap layanan yang diberikan oleh RS TNI dr Ismoyo Kendari.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan akan terjadi sinergi antara BPJS Kesehatan dan RS TNI dr Ismoyo Kendari dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, serta memperkuat kerja sama mereka di masa depan.
Hal ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi faskes lainnya dalam upaya meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya sebagai sarana evaluasi, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara BPJS Kesehatan dan rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. (kjs)
