BMKG: Sultra Sudah Memasuki Musim Hujan Normal
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Adi Istyono, petugas prakirawan cuaca stasiun meteorologi maritim, Badan Meteorolgi Klimatolgi dan Geofisika Maritim Kendari mengatakan, saat ini wilayah Sultra telah memasuki musim hujan normal. Bila tidak ada gangguan atau anomali cuaca, hujan biasanya terjadi pada siang, sore atau malam hari, didahului panas terik dari pagi hingga siang. Hal itu diungkapkannya kepada Detiksultra, Sabtu (24/2/2018).
“Hujan bisa bersamaan dengan kilat karena ada tiga proses pembentukan awan sehingga menyebabkan terjadinya hujan dan kilat. Pertama, fase dimana awan mulai tumbuh dan mulai berkembang, semakin lama makin membesar menjadi awan hujan atau awan cumukunimbus (CB) karena faktor kelembaban yg tinggi. Fase kedua, awan mulai menghitam dan terjadi gesekan atau titik air atau partikel yg menyebabkan terjadi ionisasi yang menimbulkan kilat dan petir. Ketiga, fase punah, ditandai dengan hujan deras dan lebat disertai angin dan kilat serta guntur namun durasinya tidak terlalu lama sekitar satu jam,” jelasnya.
Adi menjelaskan, terkait kondisi cuaca di Sultra, khususnya di Kota Kendari dimana sering terjadi hujan lebat disertai guntur dan angin dalam durasi yang lama dalam 2 hari ini, disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kondisi atmosfer menjadi labil menyebabkan tingginya potensi pembentukan awan- awan hujan.
Adanya gangguan atmosfer berupa belokan angin pada tanggal 20 Februari 2018 di wilayah Sultra pada dini hari, menyebabkab terjadinya hujan yang cukup lebat hingga pagi hari di hampir sebagian wilayah Sultra. Masih kuatnya angin monsun Asia atau monsun baratan yg membawa banyak uap air dengan sifat yang basah, mempengaruhi pembentukan awan hujan yang cukup tinggi.
“Dari ketiga penyebab kondisi cuaca tersebut, terakumulasi dengan kondisi lokal wilayah Sultra yang secara geografis banyak daerah pesisirnya, pulau-pulau, teluk, pegunungan dan hutan yang juga akan mempengaruhi kondisi cuaca suatu tempat,” tambahnya.
Yang menjadi titik rawan banjir saat ini, menurut Adi, adalah Sungai Wanggu, Kampung Salo dan daerah sekitar kantor Wali Kota Kendari. Dia menghimbau agar warga selalu mewaspadai kemungkinan datangnya banjir dan tidak membuang sampah di sembarangan tempat, apalagi di sungai.
Reporter: Irmawati
Editor: Rani