Metro Kendari

BKKBN Sultra Dorong Edukasi Pencegahan Stunting dan Masalah Gizi Melalui Peran Media Pers

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong pemahaman dan edukasi pencegahan stunting dan masalah gizi melalui peran media pers.

Hal ini diimplementasikan dalam kegiatan Pertemuan Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara, bertempat di salah satu hotel di Kendari, Senin (26/8/2024).

Peserta berjumlah sekitar 50 orang. Terdiri dari para wartawan se-Kota Kendari dan utusan ASN lingkup Perwakilan BKKBN Sultra yang diharapkan bisa berkontribusi dalam pembuatan rilis berita stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar mengatakan kegiatan ini dalam rangka penguatan kapasitas pemberitaan penanganan stunting di wilayah Sultra.

“Media ini menjadi salah satu program strategi kita dalam penurunan angka stunting. Harapannya edukasi terkait stunting ini bisa disampaikan ke masyarakat secara luas melalui pemberitaan,” katanya.

Asmar mengungkapkan gizi juga menjadi faktor penting dalam pencegahan stunting di Sultra. Banyak anggapan masyarakat gizi itu mahal padahal tidak demikian.

Gizi tersebut dapat diperoleh dari sumber daya alam disekitar masyarakat seperti ikan, lobster hingga kelor dan lainnya yang bisa didapatkan dengan mudah.

“Tetapi perilaku masyarakat ini mereka lebih memilih yang instan ketimbang ikan dan lainnya. Perilaku ini yang mesti kita ubah bersama,” terangnya.

Melalui peran media dalam menyajikan pemberitaan serta edukasi ke masyarakat, tentunya ini merupakan langkah yang efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang stunting.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Sultra Usnia mengingatkan kembali definisi stunting sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai panjang/tinggi badan di bawah standar.

Tentang kebijakan, Usnia yang merupakan adik kandung mantan Gubernur Sultra Ali Mazu ini, menyampaikan kebijakan Dinkes adalah adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar.

Menurut Usnia, angka stunting di Sultra sudah sangat rendah jika merujuk pada hasil pengukuran Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM).

“Pengukuran balita melalui EPPGM itu kuat, Karena balita yang diukur lebih dari 96 persen,” tegas Usnia meyakinkan peserta.

Adapun upaya promosi (Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), yang perlu didukung oleh banyak media adalah diarahkan untuk mewujudkan perubahan perilaku masyarakat, komunikasi dilakukan secara efektif efisien dan mengenai sasaran.

“Kami juga mendorong para pemangku kepentingan dalam turut serta melahirkan kebijakan yang berorientasi pada upaya penurunan stunting,” pungkasnya. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button