Metro Kendari

BI Sultra Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Sektor Tambang Alami Perlambatan

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 di sektor pertambangan dan penggalian mengalami perlambatan. Proyeksi ini berdasarkan Prospek pertumbuhan perekonomian Sultra 2024 dari sisi permintaan dan penawaran

Kepala BI Sultra, Doni Septadijaya mengungkapkan, hal tersebut terjadi berdasarkan faktor pendukung proyeksi yakni adanya potensi penurunan harga komoditas nikel pada tahun 2024.

“Ini disebabkan oleh masih tingginya stok nikel dunia yang menyebabkan over supply serta adanya base effect tingginya kinerja pertambangan 2023 akibat baru diberlakukannya kebijakan FOB nikel pada 2023,” katanya di Kendari, Selasa (02/04/2024).

Doni menjelaskan sedangkan untuk sektor lainnya baik dari segi penawaran maupun permintaan diproyeksikan akan mengalami akselerasi di tahun 2024. Misalnya saja di sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, adanya potensi peningkatan produksi padi pasca el nino yang akan mendorong sektor pertanian. Selain itu, mulai selesainya perizinan penangkapan ikan atas peraturan WPP 174, yang akan mendorong produksi ikan tangkap.

“Dari sektor konstruksi diproyeksikan pembangunan sejumlah proyek strategis akan dilanjutkan di tahun 2024 seperti PT IKIP, PT IKIP, dan pembangunan proyek smelter oleh PT Ceria Nugraha Indotama akan mendorong peningkatan,” terangnya.

Di sektor perdagangan besar dan ecer juga akan mengalami akselerasi peningkatan yang lebih tinggi di tahun ini. Di sektor konsumsi rumah tangga peningkatan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi seiring dengan adanya Pemilu pada triwulan I 2024, hingga pembangunan kawasan industri PSN.

Di sektor investasi adanya lanjutan pembangunan PT IKIP dan IPIP mendorong investasi lebih tinggi ditambah dengan rencana mulainya pembangunan PT NIS dan PT KKIT pada pertengahan 2024.

“Dari sisi ekspor mulai adanya perbaikan permintaan olahan nikel di tahun 2024 yang mempunyai pangsa 96 persen ekspor luar negeri Sultra seiring meningkatnya perekonomian tiongkok,” terangnya.

Dari sisi impor mulai adanya perbaikan permintaan olahan nikel di tahun 2024 akan mendorong importasi bahan baku industri pengolahan sehingga akan meningkatkan impor Sultra tahun 2024.

Selain itu, melihat overview ekonomi di tahun 2023 sebelumnya, perekonomian Sultra tumbuh sebesar 5,35 persen cumulative to cumulative (ctc) melambat dibandingkan 2022 yang tumbuh sebesar 5,53 persen (ctc),

“Namun masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,31 persen (ctc),” pungkasnya. (bs)

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button