Berbekal JKN, La Putu Jalani Katerisasi Jantung Tanpa Kendala
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – La Putu (57), salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN), baru saja menyelesaikan prosedur katerisasi jantung di Rumah Sakit Bahteramas.
Keputusan ini diambil setelah dua tahun menunda saran dokter untuk menjalani prosedur tersebut. La Putu mengaku sebelumnya merasa kondisinya masih dapat dikendalikan dengan pemeriksaan rutin.
“Dokter sudah menyarankan saya untuk katerisasi sejak dua tahun lalu. Tapi saat itu saya merasa belum perlu, karena masih bisa kontrol gejalanya,” cerita La Putu.
Namun, belakangan ia merasakan kondisi kesehatannya memerlukan tindakan yang lebih serius. Setelah berdiskusi dengan keluarga, La Putu memutuskan untuk menjalani prosedur katerisasi jantung.
Prosedur ini dilakukan dengan lancar dan jauh dari bayangannya yang sempat merasa khawatir.
“Ternyata prosesnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya sekitar 30 menit saja dan sudah selesai,” ungkapnya.
Dirinya merasa sangat terbantu oleh kehadiran istrinya yang setia mendampingi selama proses tersebut.
“Istri saya selalu ada di samping saya. Ini yang membuat saya lebih semangat dan mengurangi rasa takut,” ujarnya.
Katerisasi jantung adalah prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit jantung.
Prosedur ini melibatkan penggunaan kateter, yaitu tabung tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk mengevaluasi kondisi jantung.
Proses yang relatif cepat ini membutuhkan dukungan tenaga medis berpengalaman serta peralatan medis yang memadai, seperti yang telah diterapkan oleh RS Bahteramas.
Pasca katerisasi, La Putu mengaku tidak merasakan keluhan berarti.
Ia kemudian menjalani perawatan di salah satu ruang rawat inap RS Bahteramas untuk pemulihan. Selama dua hari menjalani perawatan, ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelayanan rumah sakit.
Menurutnya, pengalaman kali ini sangat memuaskan, baik dari sisi profesionalisme tenaga medis maupun kenyamanan fasilitas.
“Dokter yang menangani saya sangat membantu. Mereka memberikan penjelasan dengan tenang dan jelas, sehingga saya tidak merasa cemas. Para perawat juga selalu siap kapan pun saya butuh bantuan. Itu yang membuat saya merasa sangat nyaman,” ungkapnya.
Sebagai rumah sakit milik pemerintah, RS Bahteramas terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. La Putu pun berharap kualitas ini dapat terus ditingkatkan agar bisa bersaing dengan rumah lainnya.
“Saya berharap RS Bahteramas dapat terus meningkatkan pelayanannya, sehingga masyarakat semakin percaya kepada fasilitas kesehatan pemerintah. Kalau pelayanannya seperti ini, saya yakin bisa bersaing dengan rumah sakit swasta,” tambahnya.
Keberhasilan prosedur yang dialami La Putu menunjukkan bahwa layanan kesehatan semakin berkembang, tidak hanya dari segi teknologi medis, tetapi juga dalam memberikan kenyamanan kepada pasien.
Hal ini menjadi poin penting bagi masyarakat yang selama ini mungkin ragu mengakses fasilitas kesehatan.
Pengalaman La Putu bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lain yang mungkin masih ragu untuk mengambil langkah medis seperti katerisasi jantung.
Dengan dukungan keluarga dan tenaga medis yang profesional, proses medis yang awalnya terlihat menakutkan dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang baik.
Di akhir ceritanya, La Putu kembali mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan tidak menunda-nunda saran dokter.
“Saya bersyukur akhirnya bisa menjalani prosedur ini dengan baik. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kesehatan saya ke depannya,” tutupnya penuh harapan.
Dengan cerita seperti ini, RS Bahteramas semakin memperkuat citranya sebagai fasilitas kesehatan yang mampu memberikan pelayanan berkualitas tinggi, baik dari sisi medis maupun kenyamanan pasien, khususnya peserta JKN di Sulawesi Tenggara. (kjs)