Bea Cukai Kendari dan LPEI Bersinergi Kembangkan Ekspor Produk Sultra
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bea Cukai Kendari bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus bersinergi dalam pengembangan ekspor produk di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Pelaksana Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis, Bea Cukai Kendari, Fajar Sadiq mengatakan, sinergi ini dilakukan guna menjajaki pasar internasional.
“Bea Cukai Kendari selaku instansi pemerintah yang memiliki fungsi sebagai industrial assistance dan trade facilitator memberikan ruang dan berharap penuh bagi pelaku usaha untuk seluas-luasnya melakukan perdagangan Internasional,” ujar Fajar melalui keterangannya, Selasa (16/5/2023).
Lebih lanjut, dengan adanya sinergi Bea Cukai Kendari bersama LPEI melalui diskusi dengan agen pelayaran dan pelaku usaha, dapat memberikan kepada LPEI untuk mengembangkan potensi ekspor produk Sultra dalam pemasaran internasional. LPEI rencananya akan melakukan survei untuk pencanangan desa devisa kopi dan kakao di Kabupaten Kolaka Utara.
Maka dari itu perlu dilakukan koordinasi dengan Bea Cukai Kendari sebagai instansi pemerintah yang memiliki kewenangan di bidang ekspor dan impor.
“Sehingga perlunya dukungan penuh dari Bea Cukai untuk bisa mendampingi LPEI dan mengasistensi pelaku usaha untuk bisa memasarkan produknya ke luar negeri,” ucapnya.
Dalam sinergi ini Bea Cukai turut mengundang agen pelayaran penyedia container ekspor (Sinokor) dan salah satu pelaku usaha, untuk memberikan gambaran rantai logistik di Sulawesi Tenggara kepada LPEI.
Dengan adanya gambaran awal bagaimana rantai logistik yang ada di Sultra, harapannya LPEI dapat menetukan langkah dan strategi untuk pencanangan desa devisa kedepannya.
Diharapkan kedepannya dapat terjalin kerjasama lintas sektor yang efektif agar potensi ekspor produk-produk dapat dimaterialisasikan menjadi devisa bagi Sultra.
“Selain itu dengan adanya ekspor langsung dari Sultra untuk komoditas yang selama ini tercatat sebagai komoditas dari daerah lain, secara otomatis akan benar-benar tercatat dari daerah mana asal komoditas itu,” katanya.
Tentunya harapan lainnya yakni dapat meningkatkan kesejahteraan petani, karena adanya rantai pasok yang pendek sehingga harga yang didapatkan oleh petani akan lebih baik lagi.
Sementara itu, Perwakilan PT Citra Alam Sulawesi, Slamet Budiargo sangat mengharapkan adanya bimbingan dan bantuan dari pemerintah bagi pengusaha UMKM untuk bisa melakukan ekspor dan impor dengan mudah.
“Karena sebenarnya potensi produk pertanian Sultra seperti kopra dan kelapa sangatlah besar untuk bisa bersaing di kancah Internasional” ujarnya.
Namun katanya, perlu adanya perhatian dari pemerintah terkait pembiayaan dan pengetahuan untuk dapat melakukan ekspor, bagi pelaku usaha UMKM. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan