KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 pada klaster perkantoran, Pemerintah Kota Kendari melalui Satgas Penanganan Covid-19, bakal melakukan pemeriksaan atau skrining. Skiring massal ini diberlakukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Kendari.
Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir mengungkapkan, tujuan digelarnya skrining massal untuk mencegah orang-orang yang terinfeksi Covid-19, agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat terutama bagi mereka yang ada di klaster perkantoran.
Lanjutnya, skrining massal dilakukan untuk mendeteksi kasus Covid-19 lebih cepat. Mengingat sepekan terakhir, beberapa ASN dilingkup Pemkot Kendari terkonfirmasi positif Covid-19.
“Jadi untuk ASN perlu melakukan skrining massal yang dilaksanakan mulai hari ini 5 Oktober s.d 5 November di Pelataran RSUD Kota Kendari, jelasnya.
Sementara untuk seluruh ASN Pemkot yang berjumlah sekitar 3.640 orang, mengkuti skrining massal ini dengan metode uji cepat (Rapid Test) agar memastikan diri bebas dari Covid-19.
Orang nomor satu di Kota Kendari ini juga juga mengemukakan meski pemeriksaan dilakukan secara massal, namun penerapan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas.
“Saya sudah instruksikan pihak RSUD dan Dinkes Kota Kendari bahwa alurnya sudah diatur sesuai Protokol Kesehatan yang mana pada setiap hari ada lima sesi pemeriksaan. Setiap sesi diperiksa maksimal 50 orang dengan ketentuan setiap ASN tetap safety menggunakan masker, mencuci tangan pada wadah yang sudah disediakan serta menjaga jarak aman,” pungkasnya.
Dirut RSUD, Sukirman, mengungkapkan, ratusan ASN Pemkot Kendari akan menjalani uji rapid dengan menggunakan swab antigen.
Lanjutnya, Mengingat Kota Kendari kasus positif dan tingkat penularan kian meningkat, sehingga membuat wali kota membuat kebijakan yang sifatnya cepat dan tepat dan diharapkan yang positif segera dilakukan isolasi.
“Nah, untuk membuktikan siapa yang positif dengan cara yang cepat setelah kita kaji dengan cara entigen kalau Swab itu mahal dalam lama hasilnya keluar sehingga melalui uji swab antigen hasil tes tersebut dapat langsung keluar tanpa menunggu waktu lebih dari 24 jam lamanya,” ujarnya.
Untuk mengurangi kerumunan, katanya, untuk ASN yang menjalani uji akan dibatasi, dimana dalam sehari ada 250 an ASN yang akan melakukan uji swab.
Reporter: Dahlan
Editor: Via
