Asa Penjual Bendera di Tengah Pandemi, Tetap Berjualan Meski Sepi Pembeli
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap awal Agustus, pedagang atribut HUT Kemerdekaan RI seperti bendera merah putih dan umbul-umbul mulai terlihat di sejumlah trotoar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berdasarkan pantauan Detiksultra.com, Selasa (27/7/2021), pedagang bendera musiman itu sudah mulai terlihat di trotoar ruas Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Wuawua, dan Jalan H. Abdul Silondae, Korumba, Kecamatan Mandonga, serta beberapa ruas jalan lainnya.
Para pedagang bendera ini tetap menyimpan asa meski tahu omzet mereka tidak akan membaik di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai, sama seperti yang terjadi pada 2020 lalu.
Siti, salah satu pedagang bendera di Jalan Ahmad Yani mengatakan, meski puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI tinggal tiga minggu lagi, namun belum banyak masyarakat yang membeli, baik bendera merah putih maupun umbul-umbul.
“sekarang masih sepi, biasanya mereka mulai membeli bendera mendekati tanggal 1 Agustus sampai tanggal 16 Agustus,” kata Siti.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk harga satuan bendera bermacam-macam, tergantung besar, panjang, dan kecil bendera tersebut.
“Saya jual bendera umbul-umbul, bendera panjang, juga bendera biasa. Untuk bendera kita kasih harga Rp30.000 sampai Rp300 ribu tergantung ukurannya dan bahan,” katanya.
Saat ditanya omzet yang didapat, ia mengatakan, per harinya hanya berkisar Rp500 ribu. Jumlah itu jauh lebih banyak dari tahun sebelum ada corona yang biasanya Rp2 juta sampai Rp3 juta per harinya.
“Tahun 2020 dan tahun sekarang ini omzet saya sama saja, beda sebelum ada corona bahkan bisa mencukupi kebutuhan keluarga saya,” bebernya.
Ibu rumah tangga asal Kabupaten Kolaka ini memang setiap tahunnya selalu menjual bendera menjelang HUT RI.
“Saya menjual bendera ini baru beberapa hari sampai menjelang 17 Agustus dan saya buka jam 8 pagi sampai jam 5 sampai 6 sore, untuk menambah penghasilan dalam mencukupi kebutuhan keluarga saja,” katanya.
Pedagang bendera lainnya, Omkomaria mengatakan, bendera yang mereka jual tersebut berasal dari Pulau Jawa. Sebelum corona menyerang ia biasanya mendapatkan keuntungan yang jauh lebih banyak dalam per harinya.
“Semenjak adanya Corona sangat berpengaruh terhadap pendapatan kami, yang sebelumnya saya suka dapat Rp2 juta sampai Rp3 juta sekarang saya hanya dapat biasa Rp300.000 saja untuk per harinya,” kata pedagang bendera musiman di depan Rabam ini.
Ia berharap, semoga Covid-19 ini dapat berlalu agar seluruh masyarakat dapat beraktivitas seperti biasanya. (bds*)
Reporter : Erik Lerihardika
Editor : J. Saki