Adu Gagasan Calon Ketum PB HMI, Ikram Pelesa, Usung Penguatan BPL dan LPP
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebanyak enam dari 10 orang calon Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2021-2023 mengikuti acara zoom meeting adu gagasan yang diselenggarakan oleh salah satu media online,(8/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut Calon Ketua Umum PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa mengatakan, karakter prolifik bagi kader adalah jalan menuju ketangguhan himpunan, tidak boleh hanya dalam kemasan, namun merupakan Sebuah gerakan, dimana arah gerakannya di terjemahkan sebagai aktualisasi maksimal segala potensi HMI itu sendiri.
Dikatakannya, bahwa PB HMI mesti memberikan penguatan dan perhatian lebih pada Badan Pengelolah Latihan (BPL) selaku laboratorium moral-inteligency bagi seluruh kader, baik dalam konseptual maupun actionnya.
“BPL laboratorium moral-inteligency bagi seluruh kader dan calon kader, jika ingin memperbaiki internal himpunan maka perbaiki dulu manusianya,” ungkap, dalam lirisnya Selasa (9/3/2021).
Lebih lanjut, kader HMI yang mempunyai integritas yang tinggi, ketika dielaborasi pada ruang profesionalitas melalui lembaga-lembaga kekaryaan (LPP) yang ada, otomatis akan melahirkan Kader HMI yang prolifik dan memiliki moral-inteligency yang tinggi.
Tentu ini merupakan salah satu cara memanfaatkan Bonus Demografi sebagai arus kekuatan baru bagi bangsa ini, dengan demikian masuk berproses di HMI adalah upaya menyiapkan generasi Muda Muslim menghadapi Era Bonus Demografi.
“Jadi output dari dari penguatan BPL adalah lahirnya kader HMI yang mempunyai integritas yang tinggi, ketika dielaborasi pada ruang profesionalitas melalui lembaga-lembaga kekaryaan (LPP) yang ada, otomatis akan melahirkan Kader HMI yang Prolifik dan memiliki moral-inteligency yang tinggi,” katanya.
Disisi lain pihaknya ingin menegakkan kembali tradisi intelektual produktif HMI melalui sajian naskah akademik disetiap sikap kritik terhadap produk perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
“Akhir-akhir ini Kita alfa dalam setiap pembahasan produk perundang-undangan pemerintah, mestinya HMI melibatkan diri dalam perumusan itu. Sehingga HMI tidak kehilangan identitas Sebagai kaum intelektual,” tutupnya.
Reporter: Erik Lerihardika
Editor: Via