Mahasiswa Meninggal Terseret Arus, Kajur Penjaskes-Rek UHO: Dosen Penanggung Jawab Lalai
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sembilan mahasiswa FKIP Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terseret ombak di Pantai Batu Gong, Konawe, Minggu (11/7/2021) diketahui berasal dari Jurusan Penjaskes-rek. Satu mahasiswa meninggal dunia, dan satu hilang.
Ketua Jurusan (Kajur) Penjaskes-Rek FIKP UHO Kendari, La Sawali menyayangkan kejadian yang menghilangkan nyawa salah satu mahasiswa angkatan 2019 itu.
Ia menyebut, kejadian ini tidak terlepas dari kelalaian salah satu dosen penanggung jawab mata kuliah belajar motorik.
Pihak jurusan penjaskes-rek maupun fakultas, aku La Sawali, tidak tahu menahu adanya kegiatan tersebut.
Bahkan, salah satu dosen penanggung jawab mata kuliah yang menginisiasi final mata kuliah belajar motorik ini dilakukan di Pantai Batu Gong, tidak mengantongi izin baik dari jurusan maupun fakultas.
Padahal dalam surat edaran Rektor UHO yang diterbitkan pada 2020 lalu, sudah sangat jelas disebutkan bahwa setiap kegiatan akademik dan nonakademik dilakukan secara daring (dalam jaringan) selama adanya pandemi Covid-19.
Makanya, La Sawali bilang, selama itu juga pihaknya tidak pernah mengizinkan dosen dan mahasiswanya menggelar kegiatan akademik dan nonakademik di luar dari ketetapan rektor.
“Jadi mata kuliah ini ada dua penanggung jawabnya, penanggung jawab I dan II. Nah yang menginisiasi ini dosen penanggung jawab II. Sementara dosen penanggung jawab I juga tidak pernah diberi tahu kalau finalnya dilakukan di luar kampus, dalam hal ini di Pantai Batu Gong,” ungkap La Sawali.
La Sawali menerangkan, berdasarkan pengakuan ketua tingkat (keting), ada dua kelas yang mengikuti final mata kuliah belajar motorik di Pantai Batu Gong. Kelas A sebanyak 50 orang dan kelas B 48 orang.
Selain itu, katanya, ada sejumlah mahasiswa senior yang turut ikut dalam kegiatan tersebut.
“Saya sudah tanya keting-nya, itu merupakan inisiatif dosen penanggung jawab II. Padahal setiap saat saya selalu tekankan tidak ada kegiatan secara tatap muka atau luring (luar jaringan),” tegasnya.
La Sawali juga menegaskan secara kelembagaan pihaknya bakal bertanggung jawab, baik dalam proses hukumnya maupun dari pihak keluarga korban.
Ditambahkan, untuk biaya duka, dirinya akan berkoordinasi dengan Dekan FKIP serta Rektor UHO.
“Yang jelas saya sebagai kajur akan bertanggung jawab. Dan saya kembali sampaikan agar ini menjadi pertimbangan bagi yang akan menggelar kegiatan serupa,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 11 orang wisatawan terseret arus di Pantai Batu Gong, Kabupaten Konawe.
Dari 11 orang itu, sembilan di antaranya mahasiswa UHO. Delapan orang dalam kondisi selamat dan satu orang meninggal (mahasiswa UHO).
Sementara dua lainnya yang salah satunya mahasiswa UHO masih dalam proses pencarian tim Basarnas Kendari. (ads*)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki