KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Baruga resmi menaikkan status kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa yang dilakukan oleh tiga oknum pegawai SPBU Baruga ke tahap penyidikan. Kanit Reskrim Polsekta Baruga, Iptu Herry, membenarkan perkembangan tersebut.
“Iya, kasusnya sudah naik ke tahap sidik. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan juga telah kami kirimkan ke pihak Kejaksaan,” ujarnya saat dikonfirmasi di Polresta kendari.
Ia menambahkan, penyidik masih menunggu keterangan dari satu orang saksi sebelum melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka.
“Setelah pemeriksaan saksi itu, barulah kami lakukan gelar untuk penetapan tersangka,” jelasnya.
Peristiwa ini berawal dari laporan mahasiswa berinisial MS (21), yang mengaku dianiaya oleh tiga pegawai SPBU setelah mempertanyakan kualitas BBM subsidi jenis pertalite yang diduga merusak motornya.
Kejadian bermula pada Rabu, 5 Maret 2025, sekitar pukul 16.00 Wita, saat MS mengisi BBM di SPBU Tendean Baruga, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari. Tak lama setelah itu, di sekitar Jalan Laode Hadi By Pass, motor yang dikendarainya mendadak mogok. Seorang mekanik yang dipanggil MS menduga kerusakan tersebut disebabkan oleh kualitas BBM yang digunakan.
Keesokan harinya, Kamis (6/3/2025), MS mendatangi SPBU untuk mempertanyakan kualitas BBM tersebut. Namun, menurut pengakuannya, ia justru mendapatkan perlakuan kasar.
“Salah satu petugas keamanan mengatakan ‘apakah saya bisa mempertanggungjawabkan ucapan saya’ lalu langsung memegang kerah baju saya dan memukul kepala saya. Tak lama kemudian, dua rekannya datang dan ikut memukul,” kata MS.
Akibat kejadian tersebut, MS mengalami luka-luka dan melaporkan insiden tersebut ke Polsekta Baruga.
Proses hukum kini terus berlanjut sembari menunggu hasil pemeriksaan saksi tambahan dan gelar perkara lanjutan. pafigenjem.org (cds)
Reporter: Dandy
Editor: Wulan
