KOLAKA, DETIKSULTRA.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka mencatat, sebanyak 110 warga Kolaka terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV). Data ini berasal dari 13 puskesmas yang ada di Kolaka.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kolaka, Muhammad Aris menjelaskan, hampir seluruh puskesmas di Kolaka memiliki kasus tersebut. Namun, paling tinggi angkanya ada di Puskesmas Kolaka dan Pomalaa.
“Puskesmas Kolaka dan Puskesmas Pomalaa paling tinggi kasusnya. Kemudian ada di Puskesmas Wundulako juga dan Tosiba juga tinggi,” ujar Aris Jumat (20/10/2023).
Penularan HIV/AIDS bisa dikarenakan hubungan seks bebas, jarum suntik serta ibu hamil yang menularkan ke bayinya.
“Terdapat tiga tempat masuknya HIV ini, yang pertama melalui seks bebas baik itu perempuan dan laki-laki dan sesama jenis. Kemudian penggunaan jarum suntik secara bergantian dalam hal ini pengguna narkotika, serta melalui ibu hamil ke bayinya,” katanya.
Sebagai upaya penekanan dan penanganannya kasus angka HIV, Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui dinas terkait turut melakukan beberapa tindakan yang sifatnya langsung menyentuh pada para orang dengan HIV di masing-masing daerah.
“Setelah kami melaporkan ke bupati, langsung diambil langkah-langkah penanganannya. Kami mendeteksi risiko penyakit tertentu, skrining kesehatan pada ibu hamil, penderita TBC, dan kelompok-kelompok yang berperilaku berisiko. Untuk kedepannya bersama Pemda kita akan membentuk Komisi Penangulangan AIDS (KPA) nanti itu akan diketuai oleh Wakil Bupati Kolaka,” ujarnya.
Menurut Aris, masifnya aktifitas pertambangan yang ada di Kolaka memungkinkan adanya penyebaran kasus tersebut.
“Kita tidak bisa pungkiri aktifitas tambang mulai ramai di Kolaka, itu akan menerima karyawan yang begitu banyaknya. Kami sebagai perpanjangan tangan Bupati akan memasukkan syarat penerimaan karyawan melalui pemeriksaan kesehatan, di samping narkoba juga pemeriksaan HIV,” pungkasnya. (ads)
Reporter: Andi Lanto
Editor: Wulan