SELAMAT BERTUGAS “IBU SISKA”
Beramal Melakukan Yang Terbaik, Karena Kita Tidak Tahu Amal Mana Yang di Terima Allah SWT (Sulkarnain, 2017)
KENDARI.DETIKSULTRA.COM – Soekanto (1990) mengemukakan bahwa di dalam masyarakat terdapat dua macam sumber kelahiran dari sebuah kedudukan, yaitu : Pertama, Ascribed Status : adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya seorang anak yang orang tuanya adalah bangsawan maka secara otomatis ia tergolong bangsawan pula. Kedua, Achieved Status : adalah kedudukan yang dicapai seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja.
Proses Ascribed Status, adalah seorang “pemimpin dilahirkan” (leader are born). Seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang berhasil jika ia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya. Di dalam masyarakat Jawa, elemen kekuasaan, otoritas (wewenang), serta kewibawaan melekat pada seorang pemimpin, bahkan di masa kolonial (penjajahan), faktor genealogis (keturunan) seorang calon pemimpin merupakan faktor penting dalam menentukan seseorang menjabat pemimpin. Apabila seorang pemimpin berasal dari kalangan “atas” atau masih berdarah biru, maka akan lebih mudah baginya untuk menduduki sebuah jabatan.
Pada proses Achieved Status, bahwa “pemimpin dapat dibentuk dan ditempa” (leader are made). Pada dasarnya efektivitas kepemimpinan seseorang dapat ditempa dengan memberikan kesempatan yang luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya yang terarah dan intensif. Melalui tempaan inilah, seseorang akan menemukan dirinya dan membentuk gaya kepemimpinan yang sesuai dengan persepsi dan kepribadiannya.
Paradigma ilmiah yang paling dapat dipertanggung jawabkan adalah yang terdapat diantara kedua pandangan yang ekstrim tersebut. Linton (Daniels, 1959) mendukung keduanya baik itu “as¬cribed status” dan “achieved status” dalam mencapai posisi dan peringkat dalam prestise. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan kepemimpinan seseorang dilandasi dengan modal bakat yang dibawa sejak lahir dan kemudian ditumbuhkan dan dikembangkan melalui dua jalur yaitu adanya kesempatan untuk menduduki jabatan pimpinan dan tersedianya kesempatan yang cukup luas menempuh pendidikan dan latihan kepemimpinan.
Tulisan ini saya awali dengan narasi tentang kelahiran seorang pemimpin, hal ini saya lakukan karena pada saat proses pemilihan wakil walikota pertanyaan yang selalu muncul dari teman-teman wartawan adalah Seperti apa kapabilitas dan pengalaman seorang Ibu Siska dan Bapak AJP untuk menjadi seorang Wakil Walikota Kendari, dan pertanyaan teman-teman wartawan saya tidak pernah bisa menjawab secara tuntas dan saya hanya menjawab saya tidak punya data untuk menjawab itu namun saya yakin beliau punya kemampuan karena ada latar belakang dari faktor biologis.
Mulai hari ini tidak waktunya lagi berdebat dari mana sumber kepemimpinan didapatkan dan tidak perlu lagi berdebat kenapa kemarin saat proses pemilihan ada visi dan misi dari masing-masing calon, dan terpenting jangan pernah ada dua matahari di pemerintahan kota kendari karena perbedaan – perbedaan itu semua sudah lewat karena kedepan tantangan dan pekerjaan rumah sangat banyak yang akan dikerjakan oleh ibu Siska kedepan dan hanya ada waktu sekitar 2 tahun lagi belum lagi dipotong oleh kehadiran Covid-19.
Dengan waktu sekitar 2 tahun lagi Wakil Walikota Siska Karina Imran (SKI) akan membantu walikota Kendari Sulkarnain dalam mewujudkan Visi Kota Kendari, yaitu: “Mewujudkan Kota Kendari Kota Layak Huni Yang Berbasis Ekologi, Informasi Dan Teknologi”. Visi ini dapat terwujud jika ada kerjasam antara pemerintah bersama DPRD, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Khususnya yang dapat dijadikan sebagai partner kerja oleh ibu Walikota Kendari adalah para anggota legislatif perempuan yang jumlah cukup besar yaitu 10 orang yang selama ini belum dimaksimalkan potensi yang dimiliki. Mengingat untuk pertama kalinya Kota Kendari dipimpin oleh seorang perempuan, walaupun berposisi sebagai wakil tapi dapat memberikan warna baru dalam pembangunan kota kendari yang selama masih jauh dari kota layak huni.
Visi Kota Kendari dijabarkan kedalam 3 (tiga) misi Pembangunan kota berikut, 1. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, 2. Pembangunan Infrastruktur, 3. Menata wajah Kota Kendari. Dengan 9 program Unggulan yaitu : Pengembangan Pariwisata Teluk Kendari, Menjamin ketersediaan dan pemerataan harga kebutuhan pokok, pengembangan UMKM dan membuka sektor lapangan kerja baru, pengaspalan jalan kompleks dan perbaikan Drainase, Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih dan listrik, peningkatan kualitas pelayanan Aparatur Pemerintah, Menjamin Pendidikan berkualitas melalui penyediaan sarana-prasarana berbasis IT, peningkatan standar pelayanan kesehatan, dan peningkatan kualitas Ruang Publik berbasis sosial dan keagamaan.
Dari sembilan program unggulan yang sampai saat ini belum kelihatan unggulnya padahal waktu hanya sekitar 2 tahun lagi, diperlukan sebuah langkah konkret untuk mengambil langkah strategis dengan mengedepankan program yang betul-betul dibutuhkan warga kota Kendari saat ini, adalah Masalah utama yang perlu mendapatkan perhatian awal oleh Ibu Siska sebagai seorang dokter yang sudah pasti sangat peduli dengan kesehatan adalah persoalan Sampah yang ditemukan disetiap sudut kota, padahal kota Kendari penerima Adipura sebanyak 10 kali sehingga sangat ironis dan menjadi tanda tanya bagi warga kota dapat adipura tapi kotor, yang seharusnya tidak ada lagi sampah yang dibiarkan begitu saja disetiap pinggir jalan di kota lulo. Padahal target tahun 2025 penanganan sampah sudah mencapai 70 persen sehingga seluruh sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dapat dikelola 100 persen
Selanjutnya Pelayanan publik, petugas pelayanan publik diharapkan dapat melayani 340.796 jumlah penduduk kota Kendari yang tersebar 10 kecamatan dan 64 kelurahan, adalah pelayanan dibidang PDAM yang sejak walikota Asrun sampai saat ini menjadi keluhan warga kota yang rajin membayar iuran air tapi tidak ada air yang mengalir dirumah warga. Dengan jumlah pelanggan 17.385 yang terpasang, di dominasi oleh penggunaan untuk rumah tangga sebesar 15.682 pelanggan, disusul penggunaan untuk niaga 1.223 pelangan, lalu instansi pemerintah 384 dan untuk sosial 96 pelanggan yang sudah seharusnya melakukan perbaharuan pada sistem instalasi distribusi yang sudah tua serta mengoptimalkan sumber mata air.
Terakhir adalah menata wajah kota kendari dengan tangan lembut seorang perempuan, yang tampak pada wajah Kota Kendari saat ini adalah tidak adanya pembagian kawasan pembangunan yang jelas, di mana – mana yang tampak adalah Ruko dan Ruko, sehingga terjadi sebuah benturan kepentingan dalam pemanfaatan ruang antara kegiatan komersial dengan kegiatan perkantoran, pemerintahan, dan perumahan penduduk terutama pada kawasan pusat kota (Mandonga dan Wua-Wua). Sebenarnya sejak tahun 1998 sudah ada peraturan menteri nomor 8 tentang penyelenggaraan penataan ruang di daerah, begitu juga dengan konsep pembagian Kawasan di Kendari, misalnya Kawasan Industri, kawasan perniagaan, kawasan perkantoran, dan kawasan wisata, namun semua itu hanya sebatas aturan. Karena konsep tata ruang tersebut, ternyata belum dapat direalisasikan secara penuh di lapangan, sehingga tidak mengherankan wajah ruang kota yang ditampilkan menunjukan kinerja yang memprihatinkan, yaitu : (1) kurang efisien, ditinjau dari pengaturan alokasi dan distribusi ruang, (2) kurang berkualitas, dipandang kurang populernya penggunaan standar lingkungan/kawasan, (3) eksternalitas negatif berupa banjir, kemacetan, dan polusi.
Hari ini Ibu Siska Karina Imran sudah mulai bertugas sebagai Partner kerja Ibu Wakil Walikota Kendari, artinya mulai hari ini beliau sudah menjadi Pelayan masyarakat dan bekerja dengan penuh keikhlasan seperti ungkapan Bapak Walikota Kendari saat di buku profil dan visi Misi Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari periode 2017-2022 di atas, yaitu Beramal Melakukan Yang Terbaik Untuk Warga Kota Kendari. Selamat Bertugas dan kompak bersama Walikota dalam membangun Kota Kendari sesuai dengan Tagline saat kampanye Kota Kendari Yang Mampu, Bersih dan Merakyat.
Penulis : Dr M.NAJIB HUSAIN. M,SI