KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Program subsidi tepat yang telah disosialisasikan Pertamina sejak Juli 2020 kini mulai terlihat hasilnya. Program ini bertujuan untuk menjaga distribusi BBM bersubsidi kepada masyarakat yang berhak.
Menurut Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, dampak positif adanya program subsidi tepat ini perlahan-lahan mulai dirasakan oleh masyarakat.
Misal, kurangnya antrean di SPBU untuk jalur BBM subsidi, dan tentunya kuota BBM subsidi dari pemerintah kepada masyarakat dapat tercukupi atau tidak terjadi over kuota.
Sesuai dengan dasar pelaksanaan program ini yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No.4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi BBM subsidi, telah dilaksanakan di sebagian besar kota/kabupaten di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.
“Setelah skema full registrant dilaksanakan, per hari ini diberlakukan skema full QR. Di mana setiap transaksi pembelian BBM subsidi wajib menunjukkan QR Code, jika tidak ada maka tidak akan dilayani,” ucap dia dalam rilis yang diterima media ini, Kamis (25/5/2023).
Dia menerangkan bahwa di Sulawesi rata-rata transaksi menggunakan QR Code telah mencapai 99 persen.
Dalam delapan hari terakhir yakni periode 16 s.d 23 Mei 2023, jumlah transaksi pembelian BBM subsidi di 6 Provinsi, yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Sulawesi Utara (Sulut) terdapat 336.776 transaksi di mana 332.748 di antaranya sudah bertransaksi menggunakan QR Code.
Fahrougi mengimbau masyarakat yang belum mendaftar subsidi tepat agar segera mendaftarkan kendaraannya. Sebab saat ini sudah tidak dapat dilayani untuk membeli solar subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code.
“Jika ada konsumen belum mendaftar namun perlu mengisi BBM maka dapat membeli produk diesel nonsubsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex,” tutupnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Biyan
