KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sultra, Suleha Andi Bahar, resah dengan ketidakstabilan rupiah terhadap dolar Amerika. Pasalnya, kenaikan dolar otomatis berimbas terhadap naiknya harga kebutuhan pokok pasaran, sehingga bisa berdampak terhadap ibu rumah tangga yang kesulitan membeli kebutuhan makan keluarganya, khususnya mereka yang kurang mampu.
Tekanan ekonomi yang terjadi diungkap Suleha bisa semakin parah, karena pertama, gaji bulanan tidak naik sementara harga pangan meroket. Kedua, klimaksnya bisa muncul likuidasi perbankan.
“Tidak ada lagi nilai uang kita, dengan naiknya dolar harga-harga di pasar akan naik, imbasnya kepada kita ibu-ibu ini selaku ibu rumah tangga,” ujarnya Kamis(6/9/2018).
Organisasi KPPI yang merupakan kumpulan politisi perempuan Sulawesi Tenggara ini menyoroti kinerja pemerintah yang harus lebih cepat menangani persoalan ekonomi bangsa.
Dampak tekanan ekonomi ini diprediksi bisa merembes di sektor lain, seperti bidang politik di tengah persiapan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilu 2019.
Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih tertekan di kisaran angka Rp14.646 setelah tiga hari terakhir berada di kisaran Rp15.029 per dolar. Tingginya harga dolar terhadap rupiah mulai meresahkan masyarakat karena khawatir indonesia kembali merasakan krisis moneter seperti tahun 1998 lalu.
Reporter: Dahlan
Editor: Ann