KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pengamat Ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr Syamsir Nur menilai, pertumbuhan perekonomian Sultra bergerak melambat di tahun 2023. Hal ini disebabkan kenaikan harga energi dan komoditas pangan.
“Jadi saya lihat ekonomi Sultra akan melambat di tahun 2023 khususnya pada triwulan I, karena akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Selasa (31/1/2023).
Perlambatan tersebut tentunya dampak dari gejolak kondisi geopolitik yang terjadi di Benua Eropa, sehingga berimbas terhadap kenaikan inflasi di berbagai negara di dunia, begitu juga di Indonesia.
Kendati demikian, Dosen Ekonomi UHO ini menjelaskan, meski saat ini gejolak geopolitik melanda dunia, namun resesi global tidak berdampak terhadap ekonomi Sultra di 2023.
“Karena bisa kita lihat pertumbuhan perekonomian nasional maupun di Sultra sendiri mengalami perkembangan atau menunjukkan tren positif,” ungkapnya.
Dr Syamsir mengungkapkan dengan kondisi saat ini perlu disyukuri karena ekonomi Indonesia masih tumbuh positif sekitar 5 persen, dan juga Sultra sekitar 5,4 persen.
Akan tetapi di sisi lain, baik di tingkat nasional maupun daerah harus memperhatikan sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi perekonomian.
Selain itu, di 2023 merupakan tahun yang diperhadapkan dengan berbagai tantangan, khususnya bagi pelaku usaha terkait dengan isu resesi global. Namun hal itu perlu disikapi dengan bijak.
Untuk itu ia mengimbau ke masyarakat, dalam menghadapi perekonomian yang penuh ketidakpastian ini perlu memperhatikan aktivitas ekonominya.
“Alokasikan konsumsi dengan pendapatan itu wajib diperhatikan. Karena akan ada perubahan harga, pola bisnis, hingga supply chain. Saya mengimbau untuk memperhitungkan pengeluaran, karena harus ada skala prioritas,” ucapnya. (ads)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan