KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ekspor Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Februari 2023 masih didominasi oleh Tiongkok dengan nilai US$330,98 juta, disusul India senilai US$6,76 juta, dan Amerika Serikat senilai US$1,82 juta. Adapun komoditas andalan yakni besi dan baja, serta bermacam hasil laut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan, ekspor yang mencapai 90 persen ke Tiongkok, didominasi baja dan besi ini dilihat dari nilainya.
“Harga satuan komoditas ekspornya itu kan besar, kita ekspor itu dalam bentuk feronikel di mana satuannya kan besar. Tidak itu saja, ada juga ekspor ikan dan kacang mete tetapi nilai satuannya lebih kecil. Kita menghitung total nilai ekspor,” jelas dia.
Sekarang ujar Agnes, tidak dibolehkan mengekspor bahan mentah jadi perlu diolah terlebih dulu. Sehingga masuk dalam sektor industri pengolahan.
Diketahui, nilai ekspor Sultra pada Februari 2023 mencapai US$340,36 juta atau turun 7,85 persen dibanding ekspor Januari 2023 yang tercatat US$369,37 juta.
Sementara, volume ekspor Februari 2023 tercatat 159,94 ribu ton atau turun sebesar 2,84 persen dibanding volume ekspor Januari 2023 yang tercatat 164,62 ribu ton.
Penurunan terbesar ekspor Sultra Februari 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai US$30,43 juta (turun 8,27 persen) di mana pada Januari sebesar US$367,76 juta turun menjadi US$337,33 juta pada Februari.
Adapun menurut sektornya, total ekspor Sultra pada Februari 2023 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$339,82 juta (99,84 persen). Di posisi kedua adalah sektor pertanian sebesar US$0,54 juta (0,16 persen).
Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-Februari 2023, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,91 persen dan sisanya 0,09 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Biyan