Ekobis

Komoditas Sayur dan Ikan Masih Pengaruhi Inflasi di Sultra

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Perwakilan Bank Indonesia (Bank) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat dalam beberapa tahun terakhir komoditas sayu dan ikan, kerap kali menjadi komoditas yang memberikan andil signifikan terhadap perkembangan inflasi di Sultra.

Masih cukup tingginya dampak faktor eksternal terhadap produksi kedua komoditas tersebut tentu menjadi tantangan terbesar dalam pengendalian inflasi di Sultra pada umumnya.

Meskipun demikian, dengan kerjasama yang baik dari seluruh anggota TPID, inflasi di Sultra hingga September 2019 masih tetap berada dalam target capaian inflasi nasional.

[artikel number=3 tag=”pangan,inflasi”]

“Inflasi tahunan Sultra pada September 2019 tercatat sebesar 3,7 persen (yoy) sementara untuk inflasi tahun berjalan tercatat sebesar 2,8 persen (ytd),” ungkap Kepala Perwakilan BI Sultra, Suharman Tabrani, Kamis (17/10/2019).

Dikatakannya dalam upaya mengendalikan inflasi kedepannya fokus utama ada pada kedua komoditas tersebut. Keduanya masih harus ditingkatkan dalam menjaga volatilitas harga yang lebih rendah.

“Sehingga dapat memberikan kepastian bagi masyarakat dan investor yang bermuara pada peningkatan nilai tambah perekonomian Sultra,” jelasnya.

Selain itu, Suharman Tabrani juga menuturkan stabilitas sistem keuangan di Sultra cenderung mengalami perbaikan. Hal tersebut tercermin dari terakselerasinya penghimpunan DPK dan penyaluran kredit oleh perbankan di Sultra.

Kemudian tingkat risiko juga masih sangat terjaga dengan NPL sebesar 2,4 persen dengan loan at risk (LaR) yang cenderung menurun.

Sementara itu dari sisi penggunaannya, penyaluran kredit di Sultra masih didominasi oleh kredit konsumsi dengan pangsa sebesar 55,1 persen dengan kualitas yang masih sangat baik, meskipun cenderung mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Kinerja penyaluran kredit pada sektor produktif utama juga terpantau masih dalam kondisi yang cukup baik meskipun kualitas pada beberapa sektor utama seperti perdagangan dan konstruksi telah berada diatas dari batas yang ditetapkan,” tukasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Sumarlin

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button