Harga Rumah Subsidi di Sultra Bakal Naik, Bahan Baku Jadi Faktor Utama
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah mengkaji wacana kenaikan harga rumah subsidi di Indonesia, termasuk wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sultra Basran mengatakan, rencana kenaikan tersebut masih akan dibahas lebih lanjut oleh Kementerian PUPR.
“Saat ini belum ada kenaikan harga rumah subsidi karena masih menunggu Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR. Jika sudah ada maka akan diketahui besarannya berapa,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (16/2/2023).
Lebih lanjut Basran menjelaskan, wacana kenaikan harga rumah subsidi ini karena harga bahan baku dalam membangun rumah turut mengalami kenaikan seperti pasir, semen, besi beton, batu bata, dan bahan lainnya.
“Jadi memang dasar alasan kenapa harga perlu naik, karena memang komponen utama, sehingga harga rumah juga naik,” tutupnya.
Sementara itu berdasarkan keterangan dari PUPR RI, melalui Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan PUPR, Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, kementerian telah mendiskusikan dengan REI serta para pemangku kepentingan lainnya terkait rencana ini.
“Ini masih terus dikejar dan dalam proses. Kita tunggu,” ujarnya di Jakarta.
Selain itu, Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR, Fitrah Nur mengatakan, pihaknya siap mengucurkan Rp30,38 triliun untuk subsidi 230 ribu unit rumah pada 2023.
Rincian subsidi tersebut terbagi ke dalam 220 ribu unit dalam bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar Rp25,18 triliun. Sedangkan 10 ribu unit melalui tabungan perumahan rakyat (Tapera) senilai Rp850 miliar.
Di lain sisi, pemerintah juga menganggarkan Rp890 miliar untuk 220 ribu unit rumah dalam bentuk subsidi bantuan uang muka (SBUM) dan Rp3,64 triliun untuk 754.004 unit rumah dalam skema bantuan subsidi selisih bunga (SBB). (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan