KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Kendari mencatat penerimaan sepanjang tahun 2022 terkait bea masuk, bea keluar, dan cukai sebesar Rp195 miliar.
Kepala Seksi Perbendaharaan, Bea Cukai Kendari, Nikodemus P. Simamora mengatakan, total penerimaan tersebut melebihi target yang telah diberikan sebesar Rp50,22 miliar.
“Target yang diberikan di Bea Cukai Kendari itu sebesar Rp50,22 miliar dengan realisasi mencapai Rp195 miliar atau 388,67 persen. Artinya ini sudah melebihi target yang diberikan,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu (18/3/2023).
Lebih lanjut Nikodemus merinci terkait penerimaan antara lain pada Januari sebesar Rp33,91 miliar atau 67,53 persen, Februari Rp5,77 miliar atau 79,01 persen, Maret Rp36,16 miliar atau 151,01 persen, April Rp21,99 miliar atau 194,79 persen, Mei Rp5,62 miliar atau 205,98 persen, Juni Rp6,24 miliar atau 218,4 persen.
Kemudian, pada Juli 2022 sebesar Rp9,62 miliar atau 237,57 persen, Agustus Rp6,69 miliar atau 250,89 persen, September Rp17,18 miliar atau 285,09 persen, Oktober Rp4,03 miliar atau 293,11 persen, November Rp39,66 miliar atau 372,06 persen, Desember Rp8,34 miliar atau 388,67 persen.
“Sedangkan untuk tahun 2023 di Januari senilai Rp21,75 miliar, dan Februari senilai Rp31,56 miliar, sehingga sepanjang tahun ini baru mencapai 23,08 persen,”ungkapnya.
Selain itu, penerimaan terbesar khususnya dari sektor bea masuk, yaitu terkait barang-barang impor untuk keperluan konstruksi perusahaan pertambangan di Sulawesi Tenggara.
Sehingga sektor pertambangan merupakan penerimaan terbesar di Bea Cukai Kendari dengan dilakukan impor barang-barang berupa bahan baku, bahan penolong, peralatan, spare part hingga mesin untuk keperluan konstruksi.
Namun tak hanya itu saja, terdapat beberapa perusahaan lainnya yang melakukan pengiriman ke dalam negeri berupa dump truck serta alat berat yang termasuk kategori bea masuk di Sultra. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan
