Pesan Bupati Wakatobi untuk Pelaku Usaha Pangan Segar Asal Tumbuhan
WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Ketahanan pangan merupakan salah satu hal krusial yang menjadi perhatian pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Bagi Pemerintah Kabupaten Wakatobi, ketahanan pangan bukan hanya persoalan kecukupan untuk konsumsi masyarakat, melainkan juga sebagai leading sector pendukung pembangunan daerah.
“Ketahanan pangan menjadi poin tersendiri dari visi misi daerah 2021-2026,” terang Bupati Wakatobi, Haliana dalam sosialisi Keamanan Pangan pada Pelaku Usaha Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) 2021, Jumat (26/11/2021).
Melalui Sosialisasi yang digelar Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kabupaten Wakatobi itu, Haliana menyebutkan, ada tiga pendekatan utama dalam membangun kabupaten konservasi maritim yang sentosa, yakni pariwisata, perikanan, dan ketahanan pangan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan erat.
Ia membeberkan, dengan potensi wisata yang telah dimiliki Wakatobi saat ini, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik wisatawan dalam negeri ataupun luar negeri.
Bagi wisatawan luar negeri, Haliana mengatakan, bangsa luar tidak lagi mempersoalkan harga yang penting adalah keselamatan dan kesehatan diri setelah mereka mengonsumsi makanan.
“Luar negeri itu tidak lagi sembarang makan, nanti yang akan ke Wakatobi adalah orang-orang yang punya uang, persoalan harga mereka tidak akan permasalahkan, yang akan mereka persoalkan adalah makanan itu sehat atau tidak,” kata Haliana.
Mantan Ketua DPC PDIP Wakatobi ini pun berpesan kepada pelaku usaha PSAT untuk memperhatikan tiga hal penting dalam upaya menyediakan pangan, yakni aman, cukup, dan sehat.
Lanjutnya, tiga hal menjadi tantangan sekaligus menjadi potensi pendukung hadirnya wisatawan ke Wakatobi. Jika pelaku usaha PSAT dan masyarakat mampu menjaga ini maka pariwisata Wakatobi akan bisa bertahan. Jika tidak maka Wakatobi akan kehilangan potensi wisatanya yang telah dikenal hingga luar negeri.
Akunya, tugas menjaga dan memperhatikan tiga hal tadi adalah tugas pemerintah daerah, tetapi yang lebih utama tugas ini merupakan tugas kita semua.
“Pemerintah daerah menjadi istrumen penganggaran dan kebijakan, akan tetapi tanpa dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, tidak mungkin berhasil,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan sosialisasi mampu memberikan kesadaran kepada seluruh masyarakat Wakatobi, khususnya pelaku usaha PSAT akan pentingnya pangan yang sehat dan higienis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Wakatobi, Sulaeman, meyakinkan akan keamanan pangan Wakatobi untuk dikonsumsi.
Ungkapnya, pihaknya telah mengambil tiga jenis sampel sayuran produk lokal di dua pasar di Pulau Wangiwangi. Ketiga jenis sayuran tersebut adalah bayam, terung, dan tomat. Hasilnya negatif atau dengan kata lain tidak tercemar pestisida.
“Jadi sayur atau buah yang diambil sampelnya tadi berasal dari produk lokal Wakatobi. Alhamdulillah berarti masyarakat kita sudah cerdas untuk tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan,” ucapnya. (bds*)
Reporter : Abdul Ganiru
Editor: J. Saki