WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Pulau Tomia menyimpan banyak keindahan. Di antara keindahannya adalah alam yang perlu dijamah menjadi daya tarik bagi pulau itu sendiri.
Laut yang diapit dua pulau, Pulau Tomia sebagai sentral aktivitas masyarakat, dan Pulau Lamanggau, perkampungan suku Bajo bisa menjadi spot dan memiliki daya tarik sendiri. Kedai Huma dibangun di antara dua pulau itu.
Berada di atas laut dengan konstruksi bahan dari ketersediaan alam yang ada, menambah unik tempat ini. Hanya ada kayu alami yang dijadikan tiang, dengan lantai dari bambu, dan rumbia yang menjadi dinding dan atap dapur menu.
Sambil menyeduh kopi dan minuman lainnya, dari tempat ini Anda bisa menikmati panorama alam yang indah. Pemandangan sunset di sore hari, tampak menambah menarik tempat ini. Bahkan dengan lampu-lampu redup yang dipasang mengelilingi menjadikan Huma lebih menarik dipandang dari bukit di sekitarnya.
Selain itu, dari atas ini Anda bisa menikmati laut dari ketinggian tiga meter. Anda akan menyaksikan ikan-ikan laut yang berenang dan sesekali melompat-lompat menandakan bahwa ada ikan yang saling menggangu.
Kedai yang dibuka saat sore hari mulai pukul 17.00 – 21.00 WITA ini cukup dipadati pengunjung tiap harinya.
Tentunya, pengunjung yang datang juga tidak akan kelaparan, karena selain menyediakan minuman dan gorengan, di Huma juga menyajikan berbagai makanan khas Wakatobi. Menunya pun masih terbilang murah.
Salah satu menu uniknya adalah buli-buli. Sejenis makanan yang khas dimakan berasal dari biota laut di Wakatobi. Menu biota laut lainnya berupa udang goreng, fusese, kerang tumis, dan ikan bakar. (bds*)
Reporter: Abdul Ganiru
Editor: J. Saki
