Lapak pedagang yang ludes terbakar. Foto : Naryo/Detiksultra
MUNA, DETIKSULTRA.COM- Kinerja petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Muna patut diacungi jempol. Mereka tak kenal waktu dalam menjalankan tugas untuk memadamkan si jago merah yang kapanpun bisa mengamuk. Semboyan ‘pantang pulang sebelum padam’ selalu terpatri dalam sanubari mereka. Tak banyak mereka selalu mendapat cacian, padahal sesungguhya nyawa yang dipertaruhkan.
Musim kemarau yang berkepanjangan saat ini terus menghantui masyarakat. Kebakaran kapanpun bisa saja terjadi. Seperti halnya yang terjadi pada Sabtu (14/9/2019) ada tiga titik lokasi yang terjadi kebakaran. Ditengah-tengah masyarakat sedang tertidur pulas sekira pukul 03.30 Wita dini hari, petugas Damkar yang stand by 1 X 24 jam, harus berjuang memadamkan kobaran api yang sudah menghanguskan empat lapak pedagang. Berkat kesigapan mereka, api tidak sempat menjalar pada lapak-lapak yang berdampingan itu.
Kemudian pukul 18.30 Wita, mereka kembali mendapat laporan kebakaran dirumah milik La Ode Rifai Pedansa di Jalan Diponegoro. Mereka lalu bergegas memadamkan api yang nyaris membakar bagian plafon rumah. Lalu pukul 23.00 Wita, lahan dikawasan padat penduduk di Jalan Gatot Subroto terbakar. Kobaran api yang membakar rumput membuat panik warga. Dua unit mobil Damkar pun diterjukan. Hanya butuh waktu 15 menit, api berhasil dipadamkan.
Kabid Damkar Sat Pol PP Muna La Ode Riktamin, mengaku, pihaknya setiap saat selalu stand by. Walaupun kondisi armada yang sudah dimakan usia, mereka tak mau kecolongan.
“Tetap kita berusaha untuk memadamkan api, walaupun resikonya berat,” ujarnya.
Jumlah anggotanya saat ini sekira 50 orang yang dibagi tiga shift. Itupun, anggotanya didominasi oleh tenaga honorer.
“Tenaga honorer kita semuanya sudah terlatih,” sebutnya.
Reporter : Naryo
Editor: Sumarlin