MUNA, DETIKSULTRA.COM – Aksi demonstrasi massa pendukung Rajiun-La Pilih di depan Gedung Bawaslu Muna berakhir ricuh, Senin (21/12/20).
Demonstrasi yang semula kondusif itu tiba-tiba saja memanas. Aksi lempar batu pun terjadi. Pihak kepolisian yang bersiaga di lokasi akhirnya membubarkan masa dengan gas air mata. Buntutnya massa aksi pun berhamburan membubarkan diri.
Dalam aksinya, para demonstran menuntut integritas Komisioner Bawaslu Muna dalam menindak laporan hasil temuan dugaan pelanggaran pemilukada.
Selain itu, massa aksi meminta pertangung jawaban Bawaslu Muna atas bocornya laporan dugaan temuan pelanggaran yang diadukan oleh tim RaPi.
“Bawaslu Muna sudah tidak steril,” teriak Rahman dalam orasinya.
Sebagai LO paslon RaPi, Rahman, menilai Bawaslu Muna dan KPU berkonspirasi untuk memenangkan salah satu paslon di Pilkada Muna. Buktinya banyak laporan dugaan pelanggaran yang mereka adukan digugurkan dengan dalil tidak memenuhi syarat. Padahal kata dia, bukti dan saksi-saksi yang dihadirkan jelas.
“Ada konspirasi jahat oleh penyelnggara pemilu dan salah satu paslon,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Al Abzal Naim Cs yang menemui masa aksi menjelaskan jika pihaknya sudah bekerja maksimal.
Kata dia, semua laporan yang masuk telah ditindak lanjuti. Terkait laporan Tim Paslon RaPi, Ia mengaku pihaknya telah menindak lanjuti sesuai prosedur dan amanat Undang-undang.
“Semua laporan kita tindak lanjuti termasuk laporan tim RaPi. Kita tindaki sesuai amanat undang-undang,” jelas pria yang kerap disapa Bram dihadapan masa aksi.
Meski sempat ricuh, para demonstran membubarkan diri dengan rapi, sedang pihak kepolisian masih bersiaga di depan Gedung Bawaslu Muna.
Reporter: Abd Rasyid S
Editor: Via
