Amir Fariki: Jubir RAPI Juga Perlu Dirapid
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – “Mungkin jubir RAPI juga perlu di RAPId” demikian celetuk Amir Fariki, yang tak lain adalah Jubir Relawan Rusman Emba (RE).
Amir Fariki, menanggapi pernyataan Jubir RAPI di salah satu media online yang menyatakan bahwa Bupati Muna tidak beretika dan lebih mengedepankan ambisi politiknya ketimbang profesionalitas.
“Yang saya maksud di rapid disini adalah siapa tahu beliau itu (Jubir RAPI) juga terpapar “Virus Baper” karena sudah jelas dan terang benderang bahwa apa yg disampaikan oleh Bupati Muna adalah demi kemaslahatan, demi kebaikan bersama, baik untuk warga Muna dan warga Muna Barat, untuk kebaikan kenapa harus “Baper” mereka berdua ini kan’ sesama penyelenggara pemerintahan (RE&RT) dan dimana-mana RT senantiasa menyampaikan ke publik bahwa Muna dan Muna Barat adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena dibentuk oleh empat pilar utama atau “fato ghoerano” ujarnya.
“Yang saya tangkap dari salah satu maksudnya adalah jika ada warga Muna Barat yang sakit maka kita juga sebagai bagian dari fato ghoerano turut prihatin dan menyampaikan ke publik agar mari kita lebih berhati-hati dan senantiasa mematuhi protokoler kesehatan Covid-19 dengan cara segera isolasi diri bagi yang positif, social distancing, pake masker, rajin cuci tangan dll,” sambungnya.
Lanjut Amir Fariki, corona itu bukan aib tapi akan menjadi aib jika hal tersebut selalu coba di tutupi, karena bisa menjadi “aib pembohongan publik.
“Toh beberapa kepala daerah secara terbuka menyampaikannya ke publik jika dirinya terpapar Covid-19 sebagai contoh Wali Kota Bogor, Wali Kota Tanjung Pinang, Wali Kota Karawang, Wakil Wali Kota Bandung, Bupati Pemalang, serta yang terakhir di Sultra adalah Wakil Gubernur, ada juga Menteri Perhubungan, Budi Karya di kabinet Jokowi bahkan beberapa kepala negara di dunia, ada Presiden Brazil, Presiden Honduras, Perdana Menteri Inggris, Perdana Menteri Rusia bahkan Pangeran Monaco, Pangeran Charles dll,” beber Amir.
Bahkan, katanya, mereka jubirnya tidak ada juga yang mencak-mencak apalagi menjustice seorang kepala daerah dengan bahasa yang tidak senonoh.
“Ingat ini soal pandemi, ini soal kejadian yang luar biasa, kejadiannya hampir menyeluruh di semua tempat dan negara, jangankan soal menyampaikan ke publik, anggaran daerah dan anggaran negara kit saja hampir semua di alokasikan untuj penanganan masalah Covid-19,” ungkapnya.
“Belum lagi dampak buruknya yang lain terhadap resesi ekonomi dunia, sehingga lantaran luar biasanya Covid-19 ini, Presiden Jokowi pun belum lama ini lagi mengeluarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tanggal 4 Agustus 2020 tentang “Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019, disitu semuanya jelas,” cetus Amir Fariki.
Soal statemen RE lebih mengedepankan ambisi politik, Amir menjawab dengan santai.
“Masyarakat lebih tahu siapa yang lebih berambisi..?? Tidak perlu saya jawab,” tutupnya.
Reporter: Sesra
Editor: Via