Pj Bupati Muna Barat Dukung IKM melalui Pelaksanaan Business Matching
MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Pj Bupati Muna Barat, Bahri, mendukung penuh Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Bumi Laworoku untuk mengambil bagian dalam program peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Hal ini, salah satunya melalui pelaksanaan business matching antara industri dengan pemerintah, termasuk IKM yang sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Bahri menjelaskan tugas pemerintah saerah melalui leading sector agar mengidentifikasi produk dalam negeri dan kesiapan industri di daerah, serta mempercepat pencantuman produk dalam negeri bersertifikat TKDN di dalam katalog elektronik.
“Banyak produsen atau IKM lokal yang bisa memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh kantor dan sekolah. Oleh karena itu, kita pilih belanja dari industri lokal,” katanya.
Hal itu ditandai dengan keikutsertaan Bahri dalam rapat business matching antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dengan asosiasi dan perusahaan industri di kawasan Nusa Dua, Bali, pada 6-7 Oktober lalu.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut menitikberatkan pada lima hal pokok yakni realisasi komitmen belanja PDN 2022, penggunaan Kawasan Konservasi Perairan Daearah (KKPD), belanja impor maksimal 5 persen, pengesahan RUU pengadaan barang dan jasa publik dan penilaian belanja PDN untuk indikator reformasi birokrasi.
“Pelaksanaan kegiatan business matching tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi sebagai rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” sebutnya.
Menurut Bahri, selaku Pj Bupat Muna Barat, business matching penting untuk menumbuhkan political will pejabat pemerintah dan BUMN agar meningkatkan belanja produk dalam negeri dalam upaya menekan inflasi dan pengentasan kemiskinan ekstrim di wilayah Kabupaten Muna Barat.
Untuk itu, ia berharap berharap, para pelaku IKM penghasil barang-barang potensial dapat menangkap peluang belanja pemerintah, seperti alat-alat pertanian, tekstil, makanan olahan, dan fruniture. Kemudian meningkatkan kualitas produk dan kemampuan bisnis.
“Kami terus menggelar program peningkatan kompetensi SDM, pengembangan kualitas produk, standardisasi, fasilitasi mesin dan peralatan, membuka akses promosi dan pasar melalui media online serta peningakatan kapasitas sumberdaya TIK,” terangnya. (bds)
Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan