Pemda Mubar dan PT MAS Teken MoU Pembangunan Pabrik Tepung Tapioka
MUNA BARAT,DETIKSULTRA.COM– Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Mubar Agro Sejahtera (MAS) tentang rencana pengembangan dan pembangunan pabrik industri pengelolaan ubi kayu menjadi tepung tapioka, yang berlangsung di Kota Kendari, Kamis (12/1/2023) malam.
Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat Bahri mengatakan, dalam menindaklanjuti nota kesepahaman ini, pihaknya terlebih dahulu akan membentuk perusahaan milik daerah (Perumda) untuk menjembatani antara petani dan perusahaan.
“Jadi perumda ini kami sudah siapkan perdanya, studi kelayakan dan desainnya sudah selesai, dan besok akan segera kami sampaikan ke Kemendagri agar kiranya perumda ini dapat disetujui lalu kita percepat pembentukan direksi beserta jajarannya,” ujarnya.
Direktur Perencanaan Keuangan Kemendagri ini menyebut untuk persiapan modal awal perumda ini, ia telah menganggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 sebesar Rp10 miliar.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan sinergi pendanaan untuk biaya pengelolaan lahan seluas 1.250 hektare dalam bentuk pinjaman secara bergulir.
“Pemda nantinya menyiapkan dana bergulir yang akan kita suntikkan ke perumda, nanti perumda yang akan menjembatani kebutuhan masyarakat petani, dan sumber pendanaan modal awal perumda kita ini dari APBD sebesar Rp7 miliar dan Rp3 miliar dari APBDes dana desa (DD), jadi desa juga menyiapkan dana pinjaman ke masyarakat untuk mengelola,” terangnya.
“Dari 1.250 hektare jika dibagi pada masing-masing desa maka setiap desa mendapatkan kurang lebih 15 hektare. Dari 15 hektare ini berarti kira-kira 15 orang petani maka untuk pemberian dana pinjaman pemda sebanyak 10 orang sedangkan desa 5 orang,” tambah Bahri.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan berbagai bantuan fasilitas alat pertanian seperti jonder, hand tracktor kepada masyarakat petani untuk mengelola lahannya masing-masing.
Bahri berharap dengan hadirnya investor di Muna Barat dapat menambah pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di wilayah tersebut.
Sementara Direktur PT Mubar Agro Sejahtera, Dodon Trikoeswardana mengatakan, wilayah Muna Barat memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup luas berdasarkan data yang di peroleh dari guru besar UHO seluas 41 ribu hektare lahan menganggur dan dari 41 ribu hektar tersebut terdapat 23 ribu hektare yang sangat cocok untuk tanaman ubi kayu.
Menurutnya, wilayah Muna Barat memiliki masyarakat dominan yang ahli dalam budidaya tanaman ubi kayu serta memiliki kemampuan tinggi.
“Alhamdulilah masyarakat Mubar sangat antusias terhadap rencana pembangunan pabrik pengelolaan ubi kayu menjadi tepung tapioka karena budidaya ini turun temurun sehingga ini bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat dan tentunya hal ini juga dapat menciptakan lapangan kerja serta memperbaiki perekonomiannya,” katanya.
Ia mengaku, kunjungannya kali ini merupakan kali keempat. Ia mengaku telah meninjau hampir seluruh wilayah potensial dalam budidaya ubi kayu ini.
“Jadi untuk rencana titik pembangunan pabriknya tahun 2023 di Desa Kampani Kecamatan Wadaga,” tutupnya. (bds)
Reporter: La Ode Darlan
Editor: Biyan