MUNA BARAT,DETIKSULTRA.COM- Musyawarah besar (Mubes) Kelompok Study Pelajar dan Mahasiswa Muna Barat (Keppmi) yang berlangsung di salah satu hotel yang ada di kota Kendari pada Minggu (26/2/2023) ricuh. Hal tersebut diduga adanya miskomunikasi antara senior dan junior dan tidak adanya transparansi sehingga sempat bersitegang antara panitia dan massa aksi yang menyambangi tempat kegiatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Salah seorang Pemuda Lawa Raya Mubar, La Ode Dedi Walengke sangat menyayangkan hal tersebut. Ia menduga pemicu dari kekacauan yang terjadi merupakan banyak orang-orang yang menundangi aksi tersebut.
“Saya pribadi merasa prihatin dengan peristiwa yang terjadi tadi siang, yang seharusnya kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Namun terjadi kekacauan. Saya melihat kekacauan tersebut ada yang mendalangi sehingga berimbas kepada dipendingnya sidang. Seharusnya kita semua harus mendukung langkah awal Pemda di bawah kepemimpinan Bahri sebagai Pj Bupati Mubar, untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa agar bermitra sekaligus pengkritik pemerintah,” keluhnya.
Dedi sangat menyayangkan hal yang tidak diinginkan ini. Menurutnya, berbagai cara dan pergerakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang tidak menginginkan Mubar maju.
“Bupati mubar telah meletakkan fondasi dasar untuk menampung keluhan mahasiswa Muna barat yakni dalam bingkai Keppmi Mubar. Namun sepertinya ada yang tidak nyaman dengan agenda ini sehingga muncul berbagai macam spekulasi publik yang menyesatkan dan pada akhirnya memunculkan perpecahan diantara kita,” imbuhnya.
Dedi berharap kepada pelajar dan mahasiswa Mubar agar tidak cepat terhasut oleh isu-isu yang menyesatkan sehingga terpecahkan dan tidak saling menghargai antara sesama. (bds)
Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan
