Camat Angata Dorong Pengembangan Potensi Wisata di Setiap Desa
KONAWE SELATAN, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dibawah kepemimpinan Hasran Parenda, S.IP, M.AP, terus melalukan inovasi demi kemajuan daerahnya.
Inovasi itu bukan hanya memperbaiki penataan sistim pemerintahan yang baik, disiplin, serta pelayanan kepada masyarakat secara maksimal, namun Hasran Parenda juga mulai mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan potensi pariwisata.
Menurut dia, 24 desa yang berkedudukan di Kecamatan Angata itu, semuanya memiliki potensi wisata yang luar biasa, dan hal itu dapat dikembangkan untuk dijadikan sebagai objek wisata desa.
Dia mengakui, usai melakukan penelusuran potensi wisata di tiap desa bersama tim eksplor, dirinya banyak menemukan spot – spot wisata potensial.
Seperti, puncak pandang yang berada di Desa Angata. Dimana puncak ini, memiliki ketinggian yang dapat memanjakan mata para pengunjungnya. Sebab, ketika berada di puncak, wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe secara utuh, dapat terlihat dari atas puncak tersebut.
Kemudian, di Desa Lamoeri ada yang namanya wisata Embung. Saat ini kata dia, masyarakat sudah banyak mengunjungi objek wisata itu.
Lalu di Desa Mataiwoi ada sebuah sungai yang airnya terasa asin, padahal jarak antara laut dengan sungai itu masih terbilang jauh.
“Semua desa disini ada, dan kami sudah keliling bersama tim eksplor wisata. Ada air jatuh, wisata endemik, juga Pulau Harapan yang berada di Desa Pewutaa, kini mulai dikunjungi lagi, yang dulunya nyaris tidak mendapat perhatian. Namun setelah saya jadi Camat, saya mulai hidupkan lagi objek wisata itu,” ujar dia, saat ditemui diruangannya, Selasa (3/11/2020).
Olehnya itu, sebut Hasran Parenda di tahun 2021, pemerintah Kecamatan Angata bakal mengintervensi anggaran dana desa (DD), untuk dikucurkan untuk kepentingan pengembangan potensi wisata.
Walaupun demikian, dirinya juga bakal mengupayakan mencari anggaran ke kementerian terkait. Pasalnya dalam waktu dekat ini dia mengaku akan ke Jakarta bersama tim eksplor untuk menemui sejumlah kementerian seperti Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Hal ini dilakukannya, semata-mata untuk kepentingan masyarakat di Kecamatan Angata. Karena menurut asumsinya, potensi yang dimiliki daerah ini, hanya tinggal wisata saja.
Pasalnya, lahan – lahan warga sudah banyak dijual ke perusahaan, sehingga membuat para petani agak sulit untuk mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan di Kecamatan Angata.
Sebaliknya, justru peningkatan jumlah penduduk di Angata begitu cepat, pertahunnya angka kelahiran dapat mencapai 500 orang. Sementara tanah tidak bertambah, bagaimana untuk menciptakan lapangan pekerjaan?
Makanya, Hasran Parenda mendorong inovasi wisata ini untuk dikembangkan, karena selain dapat mempromosikan daerah, wisata ini juga dapat memberikan dampak positif terhadap UMKM dan masyarakat sekitar objek wisata.
Karena tambah dia, DD tidak selamanya akan terus dianggarkan oleh pemerintah. Sehingga, anggaran yang saat ini masih terus diterima, harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mengembangkan potensi desa.
Supaya kedepannya, jika DD tidak lagi dianggarkan, pemerintah desa sudah dapat mandiri dengan mengandalkan pendapat desa melalui sektor pariwisata dan sektor lainnya.
“Inilah konsep-konsep ekonomi kreatif yang kami sedang dorong. Karena sesuai arahan Kemendes dari tiga yang diperintahkan salah satunya desa itu harus mengembangkan potensi pariwisatanya,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Via