Ketahuan Intip Ibu-Ibu Mandi, Seorang Pemuda di Buton Tengah Dihukum Adat
BUTON TENGAH, DETIKSULTRA.COM – Seorang pemuda di Buton Tengah berinisial LD tertangkap basah mengintip ibu-ibu yang sedang mandi. Pemuda itu pun langsung dilabrak oleh tiga orang ibu-ibu yang geram akan aksinya.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (11/08/2024) bertempat di Desa Lolibu, Kabupaten Buton Tengah. Tampak dalam video yang diterima terlihat, seorang ibu memarahi pelaku karena kesal telah diintip saat mandi.
Lalu dua orang ibu-ibu lainnya juga memarahi pelaku dengan meminta LD untuk mengakui perbuatannya. LD tampak tidak memberi perlawanan dan hanya menutupi wajahnya karena ketakutan.
“Coba kamu jujur. Saya tanya kamu ini, kamu intip ka tidak? Kenapa kamu ini?,” tanya seorang ibu-ibu saat memarahi pelaku.
Sementara itu seorang ibu lainnya juga tampak kesal dengan pelaku. Ia juga memarahi LD sambil mendorong-dorong pelaku.
“Saya tidak terima kamu intip-intip di kamar mandi. Kamu bikin darahku naik. Kamu kira kita perempuan tidak ada harganya?,” ucap seorang ibu lainnya yang juga ikut memarahi pelaku.
Berdasarkan informasi, pelaku telah berulang kali melakukan aksi tak terpuji tersebut. Namun sebelumnya saat dipergoki LD langsung kabur.
Sementara itu, Kapolsek Lakudo, Iptu Musrifin membenarkan peristiwa ini. Ia mengatakan kedua belah pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Namun pelaku harus bersiap untuk menerima sanksi sosial dan sanksi adat.
“Saya mendapat info dari anggota kalau kedua belah pihak menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Pada hari Senin (12/08/2024) kedua belah pihak bertemu dengan didampingi aparat desa dan para tokoh adat. Pelaku nantinya akan dikenakan sanksi sosial dan sanksi adat,” ujar Iptu Musrifin Rabu (14/08/2024).
Lebih lanjut Iptu Musrifin mengatakan, korban sampai saat ini tidak membuat laporan ke kepolisian, sehingga peristiwa tersebut tidak diproses secara hukum. Karena itu polisi mengupayakan penyelesaiannya secara kekeluargaan.
“Korban tidak membuat laporan ke pihak kepolisian. Mungkin karena malu atau bagaimana. Jadi saat ini kami upayakan penyelesaian masalah ini lewat jalur kekeluargaan,” tambahnya. (bds)
Reporter: Mukhtar Kamal
Editor: Wulan